Virus Corona

Polisi Periksa 3 Provokator yang Bikin Warga Tolak Pemakaman Jenazah Perawat yang Positif Corona

Budi juga berharap warga tidak bertindak melawan hukum atau kebijakan yang sudah diatur pemerintah soal penanganan atau prosedur pemakaman jenazah

Editor: Hendra Kusuma
Ist
Polisi Periksa 3 Provokator yang Bikin Waga Tolak Pemakaman Jenazah Perawat yang Positif Corona 

SRIPOKU.COM - Masih ingat tindakan aksi penolakan warga Desa Sewakul, Ungaran Barat, Kabupaten semarang terhadap pemakanan jenazah perawat yang meninggal dunia karena positif Corona?

Kini, kasus itu terus belanjut, Tiga orang yang diduga jadi provokator penolakan pemakaman jenazah seorang perawat yang meninggal dunia karena Covid-19 telah ditangkap polisi pada Sabtu (11/4/2020) sekitar 12.30 WIB.

Sebab, Tiga pria tersebut kini ditetapkan sebagai tersangka dan diketahui merupakan tokoh masyarakat di Desa Sewakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yakni THP (31), BSS (54), dan S (60).

 Seperti diketahui, penolakan pemakaman di TPU tempat mereka tinggal dilakukan warga Unggaran Barat, lantaran mereka menduga akan menular.

Namun hal itu dijelaskan oleh pemerintah bahwa pemakanan sudah berjalan sesuai SOP sehingga tidak berbahaya, maka itulah tiga provokator kemudian diperiksa, berikut ini kronologisnya:

1.Provokasi 10 Warga Blokade Jalan Masuk

Mereka diduga memprovokasi 10 warga untuk memblokade jalan masuk menuju pemakaman.

Akibat perbuatan mereka petugas pemakaman yang hendak melaksanakan tugasnya merasa ketakutan dan membatalkan pemakaman di area tersebut.

 "Para tersangka melakukan tindakan berupa provokasi warga dan menghalangi - halangi serta melarang petugas pemakaman yang akan melaksanakan tugasnya memakamkan jenazah yang terinfeksi virus corona," jelas Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Budi Haryanto saat dikonfirmasi, Sabtu (11/4/2020).

Padahal, kata Budi, pemakaman jenazah yang terinfeksi virus corona sudah sesuai dengan SOP.

Jenazah yang dikuburkan dipastikan tidak akan menularkan virus itu lagi.

"Ini sebagai pembelajaran kepada masyarakat bahwa ketika pemakaman jenazah yang terinfeksi virus corona sepanjang penanganan pemakaman sudah sesuai prosedur dan SOP yang ada tentunya itu tidak berbahaya," pungkasnya.

Budi juga berharap warga tidak bertindak melawan hukum atau kebijakan yang sudah diatur pemerintah soal penanganan atau prosedur pemakaman jenazah yang terinfeksi virus corona.

"Warga yang melarang atau menolak pemakaman terhadap jenazah yang terinfeksi virus corona ini justru semakin membuat bingung masyarakat di daerah lain karena ketidaktahuan atau tidak paham tentang penyebaran virus corona ini," ujarnya.

2. Selain Periksa 3 Tersangka Panggil 7 Saksi

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved