Virus Corona

Patut Dicontoh,Warga di Cimahi Kompak Bantu Tetangganya Positif Covid-19,Setiap Hari Diantar Makanan

Editor: Yandi Triansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak salah satu warga Cipageran Asri mengenakan jas hujan saat hendak mengirimkan pasokan makanan kepada keluarga yang tengah dalam masa karantina mandiri di kota Cimahi.(Dok warga.)

SRIPOKU.COM, BANDUNG -- Mendukung  tetangganya yang positif 

terjangkit virus corona, warga kompak saling bahu membahu memberikan bantuan.

Warga bermukim di Cipageran Asri Blok C, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Jawa Barat ini tergerak untuk membantu satu keluarga yang tengah dalam masa karantina mandiri selama 14 hari di rumah.

Warga lain membantu mereka dengan menyuplai bahan pokok dan makanan kebutuhan sehari-harinya.

"Kita kuatkan, support keluarga itu dengan bekerja sama. Bahkan warga memasak makanan dan memberikannya kepada keluarga itu untuk disantap setiap harinya. Karena mereka kan enggak boleh keluar rumah," kata Yuli Septyo Indartono Ketua Forum Cipageran Asri, Kamis (9/4/2020).

Melalui sambungan telepon, Yuli menceritakan bahwa tak mudah membangun solidaritas warga untuk berbesar hati menerima salah satu warganya yang terpapar virus corona.

Adapun, warga yang terpapar virus corona tersebut diduga tertular dari klaster seminar keagamaan di Lembang.

Warga tersebut diketahui positif corona setelah menjalani rapid test.

Kisah Pilot Cantik, Punya Suami Seorang Tentara, Kata-kata ini Membuat Sang Pilot Mau Diajak Nikah

 

Menteri Agama Fachrul Razi Optimis Ibadah Haji 2020 Dilaksanakan, Ada Tanda Perubahan di Mekkah

"Hanya satu orang, yang bersangkutan ini ketahuan positif saat ikut rapid test pada tanggal 30 Maret 2020 lalu," ujar Yuli dikutip dari Kompas.com.

Awalnya, warga merasa resah dan cemas mendengar informasi tersebut. Bahkan ada warga yang berencana untuk pindah rumah.

Secara perlahan, Yuli dan warga lainnya kemudian berusaha menenangkan mereka yang khawatir.

Warga lainnya diajak berbicara dan diberikan pengertian bahwa wabah ini adalah suatu musibah.

Penyemprotan disinfektan dilakukan di sekitar kompleks untuk memberikan ketenangan dan keamanan bagi warga.

"Kami menanamkan paradigma bahwa penyakit ini musibah dan orang yang terpapar virus ini harus dibantu, bukan dijauhi," ucap Yuli.

Seiring waktu, warga lain akhirnya memahami dan berbesar hati untuk saling menguatkan satu sama lain, khususnya bagi keluarga yang sedang tertimpa musibah virus corona.

Halaman
12

Berita Terkini