Rumah Kapitan selain sebagai tempat wisata, juga digunakan sebagai tempat sembahyang dan menyimpan abu dari keturunan Kapitan.
Rumah Kapitan sendiri memiliki makna, sebagai tempat ibadah menghormati para leluhur dan menyembah dewa.
Terdapat delapan pilar atau tiang di setiap rumah, yang melambangkan tidak putusnya hubungan.
“Seperti angka 8, tidak ada putusnya, bersambung, seperti itu juga hubungan atau garis keturunan Kapitan,” kata dia.
Saat ini, Mulyadi setia untuk menjaga rumah Kapitan, dan menghuni kamar yang dulunya dipakai oleh Kapitan beristirahat.