Menurut Kades Muaratenang Muaraenim ini, Martam yang diserang, secara refleks dia menghindar, sehingga harimau hanya mampu menerkam bagian kiri dan mengenai golok yang memang dijadikan tameng saat si raja hutan itu menerkam.
Menurut Harmudin, Martam saat itu baru saja pulang dari pancuran sehabis mandi dan mencuci beras, Kamis (9/1) sekitar pukul 17.30. Setelah itu, hendak kembali ke pondoknya di Area Perkebunan Kopi Talang Resam Desa Penindaian, Kecamatan Semende Darat Laut (SDL), Kabupaten Muaraenim Kamis (9/1) sekitar pukul 17.30.
Karena hari menjelang malam dan sudah remang-remang itu, Martam merasa ada yang mengintai dan mengikutinya saat pulang ke pondok.
Merasa tidak enak dan ada yang tidak beres karena ada langkah berat mengikutinya Martam waspada, dia pun langsung melihat ke belakang.
Benar saja dalam jarak 30 meter dari posisinya berdiri, terlihat harimau sebesar anak sapi yang sudah bersiap dan kemudian bergerak menerkamnya.
Dalam posisi yang tidak ideal karena melihat ke belakang, Martam berjuang keras menyelamatkan selembar nyawanya dari serangan harimau.
Secara naluri Martam yang disebut Kades Muaratenang, Harmudin bisa kuntaw, bela diri khas Sumsel itu, berusaha mengelak sembari menggunakan golok yang belum sempat dicabutnya sebagai tameng, agar gigi dan kuku harimau tidak melukai bagian berbahaya di tubuhnya.
Sembari mengelak, dia menggunakan goloknya sehingga kuku harimau itu mengenai sarung goloknya, hingga tali golok tersebut putus. Mendapatkan perlawanan dari korban hewan buas ini tampak kaget, sementara korban kemudian terpental ke belakang.
Kesempatan itu digunakan Martam untuk menarik diri dan lari ke pondok untuk menghindari serangan harimau.
"Dia bisa kuntaw (bela diri) mungkin itulah yang membuat dia selamat," kata Harmuddin.
Telepon Kades Minta Dijemput
Dalam kondisi terluka di bagian pahanya, korban Martam itu kemudian menelepon kades Penindaian Indrawan dan juga Kades di desa terdekat yakni Muartenang, Harmudin serta keluarganya, untuk minta dijemput.
Maklum, setelah pulang ke pondok, Martam kaget ketika mendapatkan luka cukup parah di bagian pahanya akibat serangan harimau tersebut.
Kades Penindaian kemudian menghubungi Satgas sekitar pukul 21.00 WIB, sementara itu korban melaporkan bahwa mengalami luka dan dirawat oleh 5 warga lainnya yang juga berada di pondak tersebut.
Dievakuasi