Ekosistem harimau sangat terganggu karena habitat mereka makin terbatas. Hal ini pula yang membuat kehidupan harimau semakin ke sini semakin berkurang.
"Maka dari itu, marilah kita kembali ke budayanya masyarakat jaman dulu yang hidup saling menghormati tanpa menganggu habitat.
Tak sampai tiga bulan ini, beberapa petani di Pagaralam dan Lahat sudah menjadi korban dari terkaman harimau.
• Lihat Aktivitas 2 Desa di Pagaralam yang Diteror Harimau Hingga Telan Korban Jiwa, Kebun Kini Sepi
Berikut data yang sudah dirangkum sripoku.com:
1. 16/11/2019
Seorang wisatawan Sekayu, Irfan diserang harimau saat berkemah di Tugu Rimau, Kota Pagaralam
2. 16/11/2019
Pemetik Teh di kaki Gunung Dempo melihat harimau sumatera melintas areal kebun teh di dekat Base Camp Pendakian Kampung IV, Kota Pagar Alam
3, 17/11/2019
Petani, Kuswanto (48) Warga Desa Pulau Panas Kecamatan Tanjung Sakti, Lahat wafat usai diterkam oleh harimau Sumatera saat berada di Kebunnya.
4. 2/12/2019.
Yudiansyah (41) wafat usai diserang harimau di kawasan Hutan Lindung dekat Hutan Adat Tebat Benawa, kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam. Akibat serangan harimau sebagian besar tubuhnya tak ditemukan karena telah dimakan harimau.
5. 2/12/2019
Petani Kopi Marta (24) warga Dusun Tebat Benawa diserang harimau saat berada dikebunnya. Marta mengalami luka cakar di pinggang, bokong dan kaki kanan. Lokasi serangan Harimau terhadap Marta berada tak jauh dari lokasi Yudiansyah.
6. 7/12/2019