Pada granat asap berwarna, pengisinya biasanya terdiri daripada 250 hingga 350 gram campuran asap pewarna (kebanyakannya potasium nitrat, laktose dan pewarna).
Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Granat asap penyembunyi biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau campuran TA (terephthalic acid).
• BREAKING NEWS: Bupati Muaraenim Non Aktif Jadi Saksi Terdakwa Roby Okta di PN Tipikor Palembang
Jenis granat asap lain, adalah jenis asap meledak.
Granat ini berisi fosforus putih (WP).
Granat WP meledak dan menyebarkan phosphorus putih ke segala arah, lalu phosphorus terbakar apabila ketika bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida).
Ia juga berfungsi sebagai granat pembakar.
• Timnas U-23 Indonesia Vs Brunei Darussalam, Indra Sjafri Wajibkan Kemenangan
Granat anti-kerusuhan
Granat gas CS.
Granat gas ini berisi gas air mata, yang biasanya berupa gas CS (Chlorobenzol malononitrile).
Bentuk dan pengoperasian granat ini sama dengan gas asap, tetapi bedanya granat ini berisi 80 sampai 120 gram gas air mata, yang akan menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernapasan.
Apabila seseorang terkena gas ini untuk waktu yang lama (lebih dari 10 menit) granat ini mampu menyebabkan lepuh pada kulit dan luka permanen pada paru-paru. Dan bagi orang yang lemah atau sudah tua, gas CS mampu menyebabkan kematian.
Pemakaian granat gas sering keliru, granat ini seharusnya tidak digunakan untuk membubarkan segerombolan orang banyak karena akan menyebabkan panik.
Pemakaian yang tepat adalah untuk menggunakan granat ini untuk membuat pagar pembatas, untuk mengarahkan pergerakan massa, atau untuk melindungi anggota kepolisian yang sedang terkepung.
• Timnas U-23 Indonesia Vs Brunei Darussalam, Indra Sjafri Wajibkan Kemenangan
Granat pembakar
Granat pembakar TH3.
Granat pembakar (bahasa Inggris: incendiary grenade) menghasilkan panas sangat tinggi melalui reaksi kimia.
Bentuknya hampir serupa seperti granat asap dan gas.