Mengandung Unsur Kekerasan, Tayangan SpongeBob Squarepants Ditegur KPI, Berikut Daftar Kontrofesinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengandung Unsur Kekerasan, Tayangan SpongeBob Squarepants Ditegur KPI, Berikut Daftar Kontrofesinya

Dalam video tersebut, karakter SpongeBob muncul di dalamnya bersama dengan karakter lainnya.

SpongeBob SquarePants

Kemudian laman The Times menyebutkan, di dalam video tersebut tidak ada satu adegan yang mereferensikan identitas seksual.

Sebelumnya, The Wall Street Journal telah menjelaskan pada tahun 2002 bahwa SpongeBob telah menjadi tokoh populer di kalangan pria gay dewasa.

Namun pihak Nickelodeon melakukan klarifikasi bahwa SpongeBob ditujukan untuk anak-anak berusia dua hingga 11 tahun, dan tidak dimaksudkan untuk menarik kaum homoseksual.

Kala itu, sang kreator, Stephen Hillenburg juga menyebutkan, bahwa karakter yang ada di dalam tayangan tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadi gay.

Pemanasan Global

Pada tahun 2011, program Fox & Friends menyerang Nickelodeon dan SpongeBob karena dianggap mendorong agenda pemanasan global.

Menurut Media Matters, Fox News berulang kali mengkritik buku dan video SpongeBob SquarePants tentang pemanasan global buatan manusia karena tidak memberitahu anak-anak bahwa hal tersebut adalah fakta.

Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidak memancing kontroversi di kalangan ilmuwan.

Kemudian, tayangan ini mendapatkan kritik saat SpongeBob dipecat dari pekerjaannya di Krusty Krab pada 2013.

Saat itu, kaum liberal dan konservatif menganggap serial itu bertujuan untuk membuat pernyataan tentang undang-undang perburuhan dan program sosial.

Mengganggu Kemampuan Anak

Kontroversi lain datang saat peneliti dari University of Virginia menerbitkan laporan yang diunggah di jurnal Pediatrics pada tahun 2011.

Penelitian itu menunjukkan, setelah 9 menit menonton tayangan SpongeBob, kemampuan anak-anak berusia 4 tahun secara signifikan dapat terganggu dibandingkan dengan anak-anak yang menikmati pertunjukan lain.

Pejabat dari Nickelodeon menolak temuan tersebut, dengan mengatakan bahwa anak-anak pra-sekolah bukanlah target audiens dari tayangan ini.

Halaman
123

Berita Terkini