Laporan wartawan sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALI -- Terkait keluhan masyarakat di Jalan Purun Desa Muara Dua Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) banyaknya debu yang dihasilkan dari Angkutan Batu Bara (Angbara) PT Servo berdampak pada lingkungan sekitar, Jumat (12/7/2019).
Selain kesehatan warga terancam, debu tebal juga mengakibatkan berkurangnya produksi tanaman di perkebunan warga, sehingga mempengaruhi penghasilan meraka per harinya.
Kondisi ini diperparah dengan mulai masuknya musim kemarau, sehingga debu yang ditimbulkan semakin tebal dan menyebar menyelimuti perkampungan warga setempat, lantaran jarak dari Angbara berkisar 50-100 meter.
Menyikapi hal tersebut, Humas PT Servo, Yayan Suhendri berkata, bahwa pihaknya sebagai perusahaan tentu memperhatikan dampak lingkungan sekitar jalur angkutan batu bara.
• Pura-Pura Beli Ponsel dengan Alasan Kurang Uang, Pasutri Ini Titipkan Anak Sepupunya untuk Jaminan
• Ketua Tim PKK Sumsel Febrita Ingin Pempek Udang Sungsang Go Internasional
• Polda Sumsel dan Polresta Palembang akan Gelar Even Wong Kito Galo Bersatu di BKB Palembang
Dimana, kata Yayan, pihaknya secara rutin melakukan penyiraman di beberapa titik yang dianggap banyak menimbulkan debu mengingat saat ini sedang musim kemarau.
"Kita ada sekitar lebih dari 20 unit mobil beroperasi setiap hari menyiram di beberapa titik yang dilintasi Angkutan Batu Bara," ungkap Yayan, Jumat.
Mobil tangki ini, kata dia, beroperasi 3-4 trip ke tiap titik masin-masing. Lantaran jalur Angbara PT Servo melintasi 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Lahat, Muaraenim dan Kabupaten PALI.
Dari itu, lanjut Yayan, jika masyarakat ada yang merasa keluhan bisa langsung melapor di pos perusahaan di titik terdekat.
"Kita akan membantu untuk warga melakukan penyiraman, sehingga sebagai perusaan apalagi berpengaruh terhadap APBN, tentu tidak ingin ada yang dirugikan," ujarnya.