Tercatat, Anthony unggul 2-0 dan 3-1 sebelum Jonatan bisa menyamakan skor menjadi 3-3.
Sebuah smes keras yang dilepas Anthony ke arah badan Jonatan berhasil mengubah skor menjadi 6-5 untuk keunggulan Anthony.
Namun, dua kesalahan beruntun yang dilakukan Anthony pada perebutan poin-poin berikutnya membawa Jonatan berbalik unggul 7-6.
Jonatan akhirnya mencapai interval dalam keunggulan 11-8 setelah pengembalian Anthony hanya membentur net.
Selepas jeda, Jonatan berhasil memetik empat poin beruntun untuk memperlebar keunggulan skor menjadi 15-8.
Situasi ini membuat Anthony kembali berada dalam tekanan.
Meski begitu, Anthony belum mau menyerah.
Perlahan, dia bisa memangkas jarak poin dengan Jonatan menjadi tiga (14-17).
Jonatan yang tak mau kehilangan kendali permainan lalu merespons dengan smes menyilang.
Berkat tambahan poin dari pukulan itu, Jonatan memimpin skor 18-14.
Jonatan akhirnya mencapai match point dalam kedudukan 20-14 setelah smes lurus ke arah kanan lapangan Anthony tak bisa dijangkau.
Dia kemudian memastikan kemenangan atas sang kompatriot setelah smesnya lagi-lagi tak bisa dikembalikan Anthony.
Indonesia masih berpeluang menambah satu gelar juara lagi melalui pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan berebut gelar juara dengan melawan wakil China, Wang Yilyu/Huang Dongping.