SRIPOKU.COM-- Kecelakaan dalam perjalanan mudik lebaran terjadi dari tahun ke tahun.
Salah satu penyebab utamanya adalah kecelakaan adalah karena pengemudi mengantuk.
Kurang tidur memang secara serius bisa berdampak pada reaksi, kemampuan menilai sesuatu dan kemampuan berkonsentrasi.
Kondisi ini sangat bahaya jika muncul ketika sedang berkendara.
Di sisi lain, banyak yang berpikir hal itu bisa ditolong dengan menjaga pikiran tetap awas meskipun merasakan kantuk pada otak atau pun tubuh.
Padahal, berkendara adalah sebuah aktivitas kompleks yang membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan dengan sangat segera.
• WASPADA, Beberapa Makanan Ini Jadi Pemicu Munculnya Penyakit Leukimia
• Tips Perawatan kulit Wajah Dari Ahli Kecantikan Agar Tampil Cantik Bersinar di Hari Raya
• Hanya Dengan Biji Ketumbar, Lemak Perut Rontok Hanya Dalam 5 Hari
Jika kita tidak terjaga, otak tidak akan berfungsi optimal untuk mengatasi berbagai persoalan yang ditemui di jalan.
Sejumlah studi menunjukkan, rasa kantuk berlebihan bisa mengurangi kemampuan pengambilan keputusan tersebut, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Tidur merupakan dorongan biologis yang sangat kuat dan bisa memengaruhi siapa saja.
Trik sederhana seperti membuka jendela atau mendengarkan musik saja tidak berhasil untuk mengusir kantuk tersebut.
Maka penting untuk mengenali gejala kondisi kantuk yang parah semacam itu.
Ketika kantuk itu datang, sebaiknya beristirahat dan tidak memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan.
• Jangan Pernah Memukul Bokong Anak Jika Sedang Marah, Berikut Langkah-Langkah Mendidik Anak Disiplin
• Berita Hoax Bikin Resah, Begini Cara Mudah Facebook Untuk Mengatasinya
• Sedang Stres Karena Banyak Pikiran! Begini Cara Mengatasinya
Berikut tanda-tanda bahwa perjalanan jangka panjang sebaiknya dihentikan ketika kantuk menyerang, seperti dilansir dari situs Sleep Foundation.
- Sulit fokus, cenderung lebih sering mengedipkan mata dan kelopak mata terasa berat.
- Bermimpi, berkhayal ketika masih terjaga atau pikiran terbang ke mana-mana.