Penyakit tersebut membuat sekujur tubuhnya mengejang dan sulit untuk dibungkukkan.
Ketika sholat pun beliau harus duduk lurus tanpa bisa melakukan posisi ruku’ ataupun sujud.
K.H. As'ad Humam juga tak bisa menengok. Beliau harus membalikkan seluruh tubuhnya jika melakukan hal tersebut.
• 5 Fakta Daoud Nabi, Tewas saat Melindungi Korban Lain saat Teror Penembakan di New Zealand
• Kecelakaan Maut Speedboat di Upang Banyuasin, Tim Gabungan Basarnas Evakuasi Korban
• Tak Disadari, Presenter Ananda Omesh Sudah Tak Lagi Muncul di TV, Ternyata Ia Menderita Penyakit Ini
• Pelaku Pemerkosa Bidan YL Terlacak Lewat Nomor Emei Handphone Korban yang Dicuri & Dijual ke Penadah
Latar Pendidikan
K.H. As'ad Humam bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam.
Beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).
K.H. As'ad Humam dan saudaranya memiliki darah wiraswasta yang diwariskanorang tuanya.
Hal ini terbukti karena tak ada satu pun dari mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil.
KH As’ad Humam sendiri berprofesi sebagai pedagang imitasi di pasar Bringharjo, kawasan Malioboro Yogyakarta.
Asal Usul Buku Iqro
Profesi yang dilakoni KH As’ad Humam mengantarnya berkenalan dengan KH Dachlan Salim Zarkasyi.
Berawal dari silaturahim biasa kemudian KH As’ad Humam mulai mengenal metode Qiroati.
Dari metode ini pula kemudian muncul gagasan-gagasan KH As’ad Humam untuk mengembangkannya supaya lebih mempermudah penerimaan metode ini bagi santri yang belajar Al Quran.
• Miljan Radovic Lebih Baik Ketimbang Mario Gomez di Persib Bandung
• 2 Kali Juara All England Open, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Belum Mau Pensiun
• Warga Pagaralam Keluhkan Tumpukan Sampah Dekat Permukiman Melalui Media Sosial, Ini Kata Kepala BLH
• Empat Penumpang Tewas, Berikut Kronologis Kecelakaan Speedboat Awet Muda di Perairan Upang Jaya
• Inspirasi, 7 Warna Rambut Ala Selebgram Janine Intansari Biar Nggak Bosan
KH As’ad Humam mulai bereksperimen dan hasilnya kemudian ia catat, dan ia usulkan kepada KH Dachlan Zarkasyi.
Namun gagasan-gagasan dari hasil eksperimennya tersebut seringkali ditolak oleh KH Dachlan Salim Zarkasyi, terutama untuk dimasukkan dalam Qiroati.