Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sejak beberapa bulan terakhir, cuaca di Palembang tak menentu.
Panas terik di siang hari disusul hujan disertai angin kencang pada saat sore atau malam hari.
Kondisi ini cuaca saat ini menyebabkan nyamuk aedes aegypty berkembang biak.
Tak hanya itu, cuaca tak menentu ini juga membuat kondisi fisik harus dengan cepat beradaptasi, bagi yang fisiknya kurang kuat, penyakit pun dengan cepat mudah menyerang.
Akibatnya banyak masyarakat Palembang yang jatuh sakit baik itu disebabkan panas tinggi maupun demam berdarah.
• Rayakan 40 Tahun Bermakna, Nutrifood Ajak Masyarakat Indonesia Batasi GGL (Gula Garam Lemak)
• Ketua TP PKK Sumsel Lantik Ketua TP PKK Kab. OKI, HD Siapkan Dana Stimulan Untuk PKK & Posyandu
• Kronologi Wanita Cantik Tewas Setelah Dilempar HP oleh Kekasih, Gegara Tolak Makan Siang!
Seperti yang terjadi di Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Palembang, pasien dengan jenis penyakit Hiperpirexia (panas tinggi) mendominasi dengan jumlah pasien mencapai lebih dari 30 orang.
"Data pasien per tanggal 10 November 2018 Hiperpirexia ada lebih dari 30 pasien yang masuk rawat inap, sementara lainnya ada juga DBD lantaran pengaruh terhadap musim penghujan seperti sekarang," ungkap Muklisin Kepala Rekam Medik RS Muhammadiyah Palembang dijumpai Sripoku.com, Selasa (15/1/2019).
Menurutnya, dengan cuaca tak menentu seperti saat ini, kadang hujan dan langsung panas terik, kondisi badan rentan menjadi pusing, mual, sakit perut bahkan menjadi keram.
• Senjata Makan Tuan! Warga Pulau Borang Ini Tewas Tersetrum Alat Setrum Ikan yang Digunakannya
• Senjata Makan Tuan! Warga Pulau Borang Ini Tewas Tersetrum Alat Setrum Ikan yang Digunakannya
• Tak Lagi Boros, Ini Trik WhatsApp Gratis Tanpa Kuota, Gampang! Bikin Bebas Chatting Selamanya!
"Selain penyakit Hiperpirexia, pasien kita didominasi juga dari pasien yang terkena DBD sebanyak 20 orang dan
Penyakit Thyphoid (demam tipes) sebanyak 10 pasien. Sedangkan sisanya puluhan orang lainnya rawat jalan," jelasnya.
Dari itu, guna menghindari penyakit tersebut, diharapkan masyarakat sebisa mungkin menjaga pola istrahat dan pola makan, sehingga menjaga kekebalan tubuh.
"Musim penghujan seperti sekarang, 3 jenis penyakit ini memang kebanyakan diderita pasien," ujar dia.
Menanggapi Maraknya penyakit Hiperpirexia dan DBD, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, dr Letizia, melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M), Yudhi Setiawan menuturkan, untuk mengantisipasi penyakit DBD tersebut, Dinkes terus melalukan sosialisasi terkait penanganan dan antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat.
• Super Tega! Ini 4 Fakta Kasus Siswi di Tulungagung Tega Bunuh Bayi setelah Melahirkan di Kamar Mandi
• Tak Lagi Boros, Ini Trik WhatsApp Gratis Tanpa Kuota, Gampang! Bikin Bebas Chatting Selamanya!
• Lantik Iskandar Jadi Bupati OKI, HD: Dak Katik Guno Mobil Bagus, Gerbang Mewah. Kalo Rakyat Miskin
Seperti dengan mensosolisasikan penerapan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) karena jentik-jentik tersebut berasal dari genangan air.
"Rumah kosong atau rumah yang tidak berpenghuni banyak menampung air dan nyamuk jenis aedes aegypti ini menyukai tempat yang digenangi air," terangnya.
Penerapan 3 M sambung Yudhi, sangat efektif dalam melakukan pencegahan berkembangnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti.
Selain itu, untuk pemberantasan sarang nyamuk, dilakukan fogging. Namun itu dilakukan apabila dua parameter sudah dilakukan.
• Lantik Iskandar Jadi Bupati OKI, HD: Dak Katik Guno Mobil Bagus, Gerbang Mewah. Kalo Rakyat Miskin
• Seusai Latihan, Anggota TNI Tewas Tersambar Petir 3 Rekannya Kritis, Begini Kronologinya
• Bank BNI Targetkan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di Sumatera Selatan Rp1,25 Triliun di Tahun 2019
Pertama penyelidikan epidemiologi (PE) dengan memeriksa 20 rumah, jika 60 persen ditemukan positif maka dilanjutkan dengan parameter PE kedua yakni jika ditemukan tiga orang terjangkit DBD maka fogging segera dilakukan.
"Fogging adalah langkah terakhir. Lingkungan tidak boleh juga sering di fogging, karena nyamuk nanti akan kebal," kata dia.
"Kalau sudah mual, pusing serta panas tinggi serageralah untuk cek ke dokter puskesmas atau rumah sakit agar bisa secepatnya ditanggulangi," jelas dia.
===