SRIPOKU.COM - Kasus Pembunuhan 31 pekerja di Jembatan Nduga Papua kini menjadi buruan aparat.
TNI pun diminta turun langsung menghabisi kelompok pemberontak tersebut.
Jika banyak yang menyebut pelaku merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dengan tegas menyebut pelaku adalah pemberontak.
Ia begitu emosi dan mengatakan tak ada negosiasi dalam kasus ini.
"Bagi saya tidak ada negosiasi. Menyerah atau diselesaikan. Itu saja," ujar Ramizard di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018)
Ia menganggap pelaku pembunuhan tersebut merupakan kelompok pemberontak atau separatis.
"Mereka itu bukan kelompok kriminal tapi pemberontak. Kenapa saya bilang pemberontak? Ya kan mau memisahkan diri, (memisahkan) Papua dari Indonesia. Itu kan memberontak bukan kriminal lagi," tegasnya.
• Juara Paruh Musim yang Sia-sia, Nasib Sial Persib Bandung dan Madura United di Liga 1
• Wagub Pimpin Rapat Bahas Progres Pekerjaan Pembangunan Aldiron Plaza Cinde Palembang
• 3 Zodiak Ini Diprediksi Bakal Paling Beruntung Pada Tahun 2019, dari Karir, Jodoh dan Masa Depan
Anggap kasus ini bukan tindakan kriminal, melainkan tindakan pemberontakan atau separatis, Ryamizard katakan pihak yang harus menangani kasus ini ialah TNI, bukan polisi.
Ryamizard mengatakan pihak TNI harus turun tangan dalam menangani persoalan kelompok bersenjata di Papua.
Ia menegaskan, menjaga kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa adalah tugas pokok TNI.
"Kalau memberontak bukan kriminal lagi, penanganannya harus TNI. Kalau kriminal iya polisi," pungkasnya.
• Juara Paruh Musim yang Sia-sia, Nasib Sial Persib Bandung dan Madura United di Liga 1
• Presiden Joko Widodo Pernah ke Lokasi Tempat Dibunuhnya 31 Pekerja PT Isaka Karya di Nduga Papua
• Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Hari Ini, Rabu 5/12/2018 - Hujan Petir Sampai Malam
Dilansir dari Tribunnews, berdasarkan penyelidikan aparat keamanan, pembantaian tersebut terjadi karena salah satu pekerja terpergok memotret upacara peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka yang digelar oleh KKB.
Anggota KKB merasa tidak terima dan segera mengejar pekerja yang mengambil foto acara tersebut hingga ke lokasi basecamp pekerja.
Dengan senjata lengkap, anggota KKB pun memberondong para pekerja.
Dan kini, pos TNI yang berada di distrik Mbua, Papua telah hancur diserang oleh sekelompok orang.