Tak hanya dirinya, tapi juga fencer yang ada di Sumsel tidak ada yang dipanggil.
Dengan alasan itu, maka pihak Pengprov IKASI Sumsel melayangkan surat, yang isinya mempertanyakan kriteria apa yang dipakai pusat untuk menseleksi atlet yang berhak mengisi skuat timnas tersebut.
Surat tertanggal 26 Januari itu akhirnya dibalas tiga hari kemudian, dengan kriteria umur dibawah 30 tahun serta menghuni 10 besar dalam peringkat tes event di Jakarta Desember 2017 lalu.
Jelas, seharusnya Ricky masuk dalam kategori tersebut.
Atlet kelahiran 1996 ini merupakan peringkat pertama dari tes event bertajuk “Road to Asian Games 2018” tersebut.
Namun faktanya, namanya tetap tidak ada di dalam sederet nama yang dipanggil untuk skuat timnas mendatang.
===
Nama Ricky juga bukan pendatang baru dalam beladiri asal Prancis itu.
Tercatat, ia pernah mempersembahkan medali perak di ajang Sea Games 2015 Singapura kategori regu, medali emas Asean University Game 2016 kategori perseorangan, perak di event yang sama kategori regu, serta rank 5 Sea Games 2017 Malaysia.
Di tingkat nasional pun, spesialis nomor sabre ini pernah mempersembahkan medali perak di PON Jabar 2016 kategori individu, dan medali emas di event yang sama untuk kategori regu.
“Saya merasa dizalimi.”
”Karena disingkirkan dari skuat tanpa alasan yang jelas,” ucap Ricky sedih.
Kedepan, ia akan membicarakan permasalahan tersebut langsung kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Saat ini, ia telah merencanakan agar dirinya dapat bertemu langsung untuk menyelesaikan masalahnya.
“Sudah ada schedule dari beliau, namun karena Pak Menteri lagi diluar sekarang akan dijadwalkan lagi katanya,” jelasnya.