Oleh sebab itu Vivi selalu bersikap tegar dan mendoakan agar bayi dalam kandungannya tetap bisa tumbuh normal dan bahagia!
Baca:
Dokter Ini Ungkap Kisah Pilu LGBT Seorang Anak Laki Laki Disodok Bapak. Alasannya Bikin Sedih
Guna Meningkatkan Produktivitas Hasil Perkebunan di Sumsel, Ini yang Dilakukan Pusri
Dan masa persalinan itu datang, aku mendengar bahwa janin di dalam perut Vivi itu telah meninggal karena kekurangan oksigen.
Sebenarnya darah ibu dan anak terhubung selama masa kehamilan, sama halnya dengan perasaan dan emosi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa keadaan psikologis ini berada di bawah tempat kesadaran kita dan menyertai pertumbuhan kehidupan bayi.
Survey membuktikan bahwa jika janin merasa ibu emosi dan merasa tidak senang, atau tidak ingin bayi tersebut datang, janin pun bisa memilih untuk 'pergi'.
Jika ibu sangat senang menerima bayi dan bahagia secara tulus, maka bayi pun bisa merasakan rasa hangat dan bahagia, bayi pun akan lahir dengan keinginan kuat untuk tumbuh.
Walaupun bayi kecil, tapi mereka memiliki pikiran dan perasaan sendiri. Pemikiran ibu dan janin sudah berbeda,
namun tali pusat plasenta seperti jembatan yang memberi sinyal kepada janin, sehingga dapat mempengaruhi status janin.
Baca:
Menolak Lupa! Inilah Keajaiban Tsunami Aceh Dari Kejadian Tak Terduga Sampai Mengharukan
Tak mau Dicerai Tapi Nekat Main Sama Pelakor, Istri Sah Malah Dapatkan Bukti Mencengangkan Ini