Kisah Kompleks Pemakaman Ratu Bagus Kuning, Pernah Ada yang Gancet Karena Nekat Berbuat Mesum

Penulis: wartawan
Editor: Ahmad Sadam Husen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kompleks Pemakaman Ratu Bagus Kuning.

Itulah sebabnya, beberapa warga mengatakan jka sampai sekarang monyet-monyet masih tetap setia mengabdi untuk menjaga makamnya

Dan yang paling aneh, selain di tempat ini tidak ada lagi kawasan lain yang memeiliki monyet penjaga seperti di makam ini.

(SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA)

---

Sosok Bagus Kuning juga terkenal sebagai Pendekar 7 Penguasa Laut dari Batang Kapur Muara Sungsang, Selat Sunda sampai ke Selat Malaka.

Ia juga dikenal mahir dalam hal pengobatan.

Setelah Ratu Bagus Kuning meninggal dunia, jasadnya dimakamkan di komplek pemakaman yang berada di dalam Lapangan Golf Pertamina Stadion Patra Jaya di Jalan D.I Panjaitan, setelah Komplek TNI AD Yon ZIkon,

Diamanahkanlah beberapa orang untuk menjadi penjaga makan Ratu Bagus Kuning, dan sekarang yang memupuk amanah tersebut adalah Multan Panji (31) yang mendapatkan gelar Salam.

Ia bercerita tentang sejarah dari keturunan penjaga makam sampai ke dirinya saat ini.

Kepada Sripoku.com, ia mengatakan :

"Orang pertama yang mampu bertahan lama adalah ayah saya, dia menjadi penjaga makam sejak tahun 1984, tapi yang menjadi penjaga makam yg pertama adalah nyai setelah nyai itu meninggal turun ke anaknya bernama Ima , beliau masih gadis, saat menjadi penjaga makam beliau sakit dan akhirnya meninggal.

Selanjutnya turun ke Hasan yang masih bujangan, sama seperti Ima, bujang juga sakit dan meninggal.

Tapi ketika ayah saya masuk menjadi penjaga makam, dia menjadi penjaga makam yang paling lama.

Dulu sebelum ayah saya menjadi penjaga makam, suasana di sekitaran makam sangatlah kacau, sering diganggu orang.

Jadi setelah ayah saya masuk alhamdulillah aman," tuturnya.

"Terus, tahun 1996/1996 komplek pemakaman ini disahkan oleh Provinsi Jambi menjadi Cagar Budaya.

Halaman
1234

Berita Terkini