Kisah Kompleks Pemakaman Ratu Bagus Kuning, Pernah Ada yang Gancet Karena Nekat Berbuat Mesum

Penulis: wartawan
Editor: Ahmad Sadam Husen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kompleks Pemakaman Ratu Bagus Kuning.

Ketika Bagus Kuning memasuki wilayah perairan Batanghari, ia harus berhadapan dengan para pendekar setempat yang berilmu tinggi.

Namun ia tetap menghadapinya dengan sabar dan memantapkan keyakinannya bahwa cukuplah Allah SWT pelindung dan penolong baginya.

Pada akhirnya ia mampu menaklukkan para pendekar di wilayah batanghari ini.

Konon ada 11 penghulu yang dipercaya masyarakat sebagai pengikut setia Bagus Kuning, yaitu Penghulu Gede, Datuk Buyung, Kuncung Emas, Panglima Bisu, Panglima Api, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, dan Bujang Juaro.

(SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA)

---

Setelah mampu menguasai wilayah Batanghari, Bagus Kuning dan pengikutnya pun memasuki wilayah tengah Kota Palembang.

Kemudian mereka singgah di bagian hulu kota yang sekarang dikenal dengan nama Plaju.

Di tempat ini mereka mendapati suatu dataran rendah yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan teduh.

Mereka pun beristirahat dengan nyaman.

Setelah bermalam barulah Bagus Kuning menyadari tempat tersebut bukanlah tempat yang aman

Tempat yang berada di tepian sungai Musi itu ternyata merupakan wilayah Kerajaan Siluman Monyet.

Para siluman kera di tempat ini merasa terganggu dengan kedatangan rombongan Bagus Kuning dan mencoba untuk menakut-nakuti.

Akhirnya mereka membuat perjanjian pertarungan yang isinya, apabila Raja Siluman Monyet tersebut kalah, anak buahnya harus mengabdi kepada Ratu Bagus Kuning.

Setelah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak terjadilan pertarungan sampai akhirnya Raja Siluman Monyet pun kalah.

Sang Raja harus pergi dan meninggalkan anak buahnya untuk menjadi pengikut setia dari Ratu Bagus Kuning. 

Halaman
1234

Berita Terkini