SRIPOKU.COM, CINA -- Kisah pasangan kakak beradik yatim piatu yang tinggal di sebuah daerah di Provinsi Hubei, Cina ini langsung menjadi viral di dunia maya, setelah mereka berdua harus mengalami kenyataan pahit jika kedua orangtua mereka meninggal karena sakit.
Dikutip dari Shanghaiist, sang kakak bernama Zhang Ronghai (16) sementara sang adik bernama Guangxin (9). Keduanya tinggal di Kota Yunxi, Provinsi Hubei.
Kepada awak media, Ronghai bercerita jika ketika ia masih berusia 3 tahun, ayahnya mengajaknya bersama sang ibu pindah ke sebuah pabrik yang berlokasi di Kota Lingbao agar bisa bertahan hidup. Sang ayah bekerja sebagai seorang penambang sementara sang ibu bekerja sebagai petugas yang memasak untuk semua pekerja di perusahaan tersebut. Ketiganya pun tinggal disebuah gubuk sederhana.
“Aku ingat setiap kali pulang, wajah ayahku dipenuhi lumpur dan dihidungnya ada banyak batu-batu kecil,” ujar Ronghai kepada wartawan. “Pada 2007, saat aku duduk di kelas 1 sekolah dasar, adik laki-laki ku lahir di tempat kami tinggal.”
Bekerja selama 10 tahun di penambangan tersebut, sang ayah pun mulai terserang penyakit paru-paru. Penyakit tersebut perlahan menguras tabungan keluarga kecil ini hingga akhirnya membuat mereka pun terlilit banyak hutang. Pada suatu hari, saat Festival musim Semi 2011, sang ayah akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 34 tahun.
Merasa sedih sekaligus terpukul atas kepergian suaminya, sepanjang malam, sang ibu terus menangis.
“Enam bulan setelah ayahku wafat, ibu menikah lagi dengan pria bernama Chen dari desa tetangga,” ujar Ronghai. “Aku tak suka banyak bicara setelah ayahku meninggal. Aku memanggil pria itu paman karena aku belum bisa menerimanya. Tapi, adikku memanggilnya ‘Ayah’. Pria itu juga merubah nama keluarga kami menjadi ‘Chen.’
Satu tahun setelah pernikahan sang ibu dan ayah tiri, mereka pun dikaruniai anak perempuan, yang usianya kini diketahui 4 tahun.
Kehidupan keluarga ini pun langsung berubah drastis saat sang ibu didiagnosa menderita kanker saat Ronghai duduk di kelas 6 sekolah dasar. “Aku terpaksa berhenti sekolah. Sayang, ibu meninggal Juli 2016 kemarin, saat usianya 37 tahun” ujar Ronghai. “Ayah tiriku tak sanggup menghidupi adik laki-lakiku dan diriku. Setelah memakamkan ibu, aku dan adikku memutuskan kembali kerumah lama milik kami.”