SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski telah dikeluarkan warning bahaya berlayar adanya ombak besar dari Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang, namun Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api Api (TAA) masih berjalan normal.
"Alhamdulillah masih aman. Namun kita tetap waspada. Itu kan warning. Sejak beroperasi 11 Desember 2013 jumlah penumpang penyeberangan TAA masih terbilang normal. Dalam sehari berkisar 100 hingga penumpang. Sementara untuk kendaraan berkisar 50 sampai 60 unit. Paling masa lonjakan itu lebaran, tahun baru," ungkap Kepala Penyeberangan Pelabuhan TAA, Zulkarnain saat dikunjungi rombongan anggota Komisi IV DPRD Sumsel, Rabu (4/2/2015).
Penyeberangan penumpang dari pelabuhan TAA-Tanjung Kalian Bangka ini tersedia ada 7 kapal dengan 5 trip setiap harinya.
"Untuk fasiltas pelabuhan sudah ada pos KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), Pos Polisi, Koramil," kata Kepala Penyeberangan Pelabuhan TAA, Zulkarnain.
Untuk waktu keberangkatan sebanyak 5 kali. Pukul 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, 17.00. Dengan tiket seharga Rp 38.300 per orang. Sedangkan untuk kendaraan Rp 750.000 per unit (maksimal 5 penumpang).
Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang mengeluarkan surat edaran No. UM.003/1/KSOP.PLG-15 Tentang Antisipasi Bahaya Cuaca Ekstrim 12 Januari 2015.
Menindaklanjuti prakiraan tinggi gelombang dari BMKG perihal kewaspadaan terhadap cuaca buruk, bahwa pada tanggal 11 Januari 2015 sampai dengan tanggal 17 Januari 2015 akan terjadi angin kencang, hujan lebat disertai petir serta gelombang tinggi di perairan Indonesia.
Gelombang tinggi 2,0 sampai dengan 3,0 meter akan terjadi di perairan Bengkulu dan Pulau Enggani, perairan bagian barat Lampung, perairan Kepulauan Bangka Belitung, Selat Karimata, Perairan perairan Kalimantan bagian barat, Selat Sunda bagian Selatan, Laut Jawa, perairan Kalimantan bagian Selatan, Laut Bali, Selat Makassar bagian Selatan, perairan Sulawesi Selatan, perairan Sulawesi Tenggara, Laut Sulawesi Bagian Timur, Laut Buru, Laut Banda, Perairan Ambon, Perairan Ternate, Perairan Kepulauan Kai, Kepulauan Aru, Perairan Timika, Laut Aru, Perairan Kepulauan Raja Ampat, Perairan Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, dan Samudera Pasifik Bagian Utara Papua.
Gelombang tinggi 3,0 meter sampai dengan 4,0 meter akan terjadi di Laut Natuna Perairan Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Riau, Selat Karimata, Perairan Selat Pulau Jawa, Perairan Selat Bali, Perairan Selatan Nusa Tenggara, Perairan Kupang, Laut Sawu, Perairan Pulau Rote, Perairan Selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia Bagian Selatan Kupang, Laut Flores, Laut Banda Bagian Selatan, Perairan Kepulauan Babar dan Kepulauan Tanimbar, Laut Timor, Perairan Pulau Yos Sudarso, Laut Arafura dan Perairan Merauke.
Gelombang tinggi 4,0 meter sampai dengan 5,0 meter akan terjadi di Laut Tiongkok Selatan, Perairan Kepulauan Sangihe Talaud, Laut Maluku, Perairan Halmahera, dan Laut Arafura bagian barat.
Sehubungan dengan prakiraan cuaca tersebut, Pelaksana Harian Kepala Kantor Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan Kelas II Palembang Rahmat Desrial M.Mar.Eng.MM mengimbau kepada para nahkoda kapal, pandu dari perusahaan pelayaran agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati dengan mengadakan penjagaan yang layak sesuai kecakapan pelaut yang baik.
Mengoptimalkan penggunaan sarana bantu navigasi yang tersedia di kapal untuk pengamatan keliling yang layak. Mengadakan komunikasi radio dengan stasiun pandu dan kapal melalui channel yang sesuai ketentuan selama dalam pelayaran.