Lima Pemuda Raih Beasiswa Penuh dari Shell
JAKARTA — Lima anak muda Indonesia penerima beasiswa pascasarjana melalui program The Shell Centenery Scholarship Fund (TSCSF) 2009 siap berangkat ke Inggris dan Belanda. Direncanakan, pendidikan mereka akan dimulai pada tahun akademis Agustus/September.
Kelima anak muda tersebut adalah Laura Natalia Hardjadinata, Shelvia Andi, Heidi Agasti Soedarmo, Sri Susanti, dan Romora Sitorus. Mereka masing-masing telah memperoleh gelar sarjananya.
Laura, Shelvia, Heidi, dan Sri adalah para sarjana yang telah meraih gelar S-1 di Institut Teknologi Bandung, sedangkan Romora adalah sarjana dari Universitas Gadjah Mada. Rencananya, Laura akan belajar di Universitas Teknologi Eindhoven, Shelvia ke Universitas Cambridge, Heidi dan Sri di Universitas Delft, serta Romora akan menempuh studinya di Universitas Durham.
Meraih beasiswa ini, kelima anak muda tersebut berhasil melalui serangkaian tahapan seleksi yang amat ketat dan menyisihkan banyak kompetitor lain sebelum akhirnya terpilih. Mereka mendapatkan pembiayaan penuh untuk dana pendidikan, akomodasi, dan transportasi.
Program TSCSF ini sendiri telah berlangsung sejak 1998. Sejauh ini, total jumlah penerima beasiswa dari Indonesia adalah 16 orang. Tahun 2009 peraihan beasiswa terbanyak karena pada tahun-tahun sebelumnya hanya 1-2 orang.
Menurut Presiden Direktur PT Shell Indonesia Darwin Silalahi, program TSCSF merupakan bagian dari program Strategic Social Investment Initiatives Shell. Program ini, kata dia, bersifat tidak mengikat dan diharapkan bisa ikut mendukung penumbuhkembangan generasi muda penerus terwujudnya pembangunan bangsa.
"Sama sekali tidak ada kontrak kerja ke perusahaan seusai pendidikan, dan selain TSCSF terdapat pula Shell University Scholarship, yaitu program beasiswa bagi sarjana (S-1)," Darwin.
Menurut Darwin, program tersebut didukung oleh beberapa universitas ternama di Inggris dan Belanda, persisnya ada tujuh universitas di Inggris dan tiga di Belanda. Saat ini, Shell memberikan kuota 90 beasiswa setiap tahun kepada ribuan pelamar dari seluruh negara tempatnya beroperasi atau memiliki cabang. Namun, beasiswa tersebut secara khusus hanya diberikan kepada para calon yang berasal dari negara di luar Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
"Dengan kata lain, beasiswa diperuntukkan siswa dari negara berkembang untuk membantu SDM berkualitas dari kalangan tidak mampu agar mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi," ujarnya.
Kelak, kata Darwin, mereka diharapkan dapat menjadi kader pemimpin, pengambil keputusan, dan pembentuk opini di negara masing-masing.