Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

SOSOK Komandan Peleton Pangkat Letda Tersangka Kematian Prada Lucky, Buka Peluang Penganiayaan

Perwira tersebut diduga dengan sengaja memberi kesempatan kepada bawahannya untuk melakukan kekerasan terhadap Prada Lucky.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: pairat
POS-KUPANG.COM/HO-PATRICK
PEMBUNUH PRADA LUCKY - Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis (7/8/2025) yang diusung beberapa anggota TNI AD. Sosok Komandan Peleton Pangkat Letda Tersangka Kematian Prada Lucky 

“Pimpinan TNI Angkatan Darat tidak pernah mentolerir setiap bentuk pembinaan yang di luar kaedah-kaedah yang bermanfaat untuk operasional prajurit. Apalagi menyebabkan kerugian personel meninggal dunia," tutur Wahyu.

Pengakuan 20 Tersangka

Sebanyak 20 prajurit TNI Angkatan Darat (AD) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan brutal yang menyebabkan kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo di sebuah sel tahanan di Nusa Tenggara Timur.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengungkapkan bahwa aksi kekerasan tersebut bermula dari kegiatan "pembinaan" prajurit yang berujung tragis.

Dalam keterangannya di Gedung Mabes AD, Jakarta, pada Senin (11/8/2025), Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa motif di balik penganiayaan ini adalah pembinaan.

"Motif, saya sudah sampaikan semuanya atas dasar pembinaan. Jadi, pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," ujarnya.

Namun, ia menyayangkan bahwa proses pembinaan tersebut justru menelan korban jiwa. Brigjen Wahyu menegaskan bahwa pimpinan TNI AD tidak pernah menoleransi segala bentuk pembinaan yang menggunakan kekerasan, apalagi hingga menyebabkan kematian.

"Pimpinan TNI Angkatan Darat tidak pernah mentolerir setiap bentuk pembinaan yang di luar kaidah-kaidah yang bermanfaat untuk operasional prajurit. Apalagi menyebabkan kerugian personel meninggal dunia," tegasnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved