Berita Palembang

Parkir di Palembang Crowded, Ratu Dewa Ancam Copot Jabatan Kadis dan Jajaran Bawahannya

Selain kepala dinas atau kepala OPD  Dewa juga memastikan akan mencopot pejabat di bawahnya jika arahannya selama ini tidak dilaksanakan.

Penulis: Arief Basuki | Editor: tarso romli
handout
LEWATI JALAN MACET - Walikota Palembag Ratu Dewa saat melewati jalanan macet karena parkir kendaraan berlapis hingga membuat kenyamanan lalu lintas terganggu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Walikota Palembang Ratu Dewa kembali menegaskan, dirinya tak segan- segan akan mencopot kepala dinas (Kadis) atau Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang dianggap bekerja tidak becus. 

Selain kepala dinas atau kepala OPD  Dewa juga memastikan akan mencopot pejabat di bawahnya jika arahannya selama ini untuk kenyamanan masyarakat Palembang di ruang publik, tidak dilaksanakan. 

Hal ini buntut, masih ditemukannya parkir kendaraan maupun pedagang kaki lima yang semerawut atau crowded, di beberapa titik di kota Palembang, seperti di kawasan Kambang Iwak, BKB, maupun di bawah jembatan Ampera. 

"Jadi pertama, saya ingin ruang publik itu tertata dengan rapi jangan sampai terulang," katanya, Senin (11/8/2025).

Ia mencontoh saat cek ke lapangan di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, ternyata beberapa CCTV tidak tersambung dengan posko di sana, padahal untuk memantau aksi kejahatan yang ada. 

"Makanya, saya minta conect-kan dan ditambahkan juga CCTV, termasuk di bawah Ampera. Akan tetapi ide dan keinginan saya tidak segampang itu, saya pengen ruang- ruang publik di kota Palembang ini ada CCTV terpantau dan terintegrasi dishub, polisi sehingga Command Center yang ada di Pemkot berfungsi sebagaimana mestinya, termonitor, inilah program yang sekarang saya galakkan ke OPD, " terangnya. 

Hal kedua, penataan perparkiran yang ada ini diakuinya perlu pendekatan dan harus digitalisasi secara online, sehingga benar- benar tertata ke depannya. 

"Bagaimana dengan pendekatan di lapangan, kami sudah koordinasi dan pak wakil Walikota sudah melakukan pendekatan ke TNI maupun Polri dan sudah ketemu, kami akan melakukan pendekatan penertiban parkir- parkit yang ada, tanpa mengurangi pengelolaan khususnya yang ada di lapangan, sehingga lebih tertib, aman, nyaman, termasuk kebersihannya, " papar Dewa. 

Sedangkan di Kambang Iwak, Dewa juga mengungkapkan hal yang sama di mana parkir kendaraannya juga crowded, yang sudah terjadi berulang- ulang sehingga harus ada regulasi yang jelas ke depannya. 

"Saya sudah stressing, langkah pertama saya sudah minta segera dibuat regulasi penataan parkirnya, kalau dari penataan PKL (Pedagang Kaki Lima) sudah tertiblah di sana oleh Pol PP. Sedangkan untuk  parkir saya sudah minta regulasinya bagaimana setelah itu baru diadakan edukasi ke masyarakat, bila perlu dibuat rambu- rambunya, boleh parkir atau tidak baru dilakukan penegakkan, " tegasnya.

Mengenai penegakkan seperti apa, ia mencontohkan ketika parkir tidak sesuai aturan yang ada atau tidak pada tempatnya, bisa segera digembok kendaraannya sehingga benar- benar ada efek jera.

"Saya juga sudah minta petugasnya ada di sana, jangan Sabtu Minggu petugasnya libur, tidak boleh begitu. Maka saya tekankan ke pak Kadisnya ketika libur harus ada ditempatkan personel, termasuk di tempat lainnya dan saya juga minta kepala OPD-nya keliling bahasa Palembangnya kolar kilir ke ruang publik di jalan dan sebagainya, " tandas Dewa. 

Termasuk juga ia menyoroti parkir yang ada di sekitaran lokasi Linda Kosmetik, yang selama ini terkesan sudah menganggu kenyamanan dari pengendara. 

"Saya juga lihat contoh lain parkir di  Linda Kosmetik, beberapa kali ke sana masih berlapis juga padahal lapis dua atau tiga tidak boleh. Ini mengakibatkan crowded lagi tingkat kemacetannya, sehingga akan saya evaluasi terus dan minta kadis untuk sering turun ke jalan, " tuturnya. 

Dilanjutkan Dewa, jika hal serupa terjadi pastinya pejabat yang bertanggung jawab akan dicopot, baik di atas hingga di bawah.

Mengingat, saat ia sidak memang langsung aksi, namun setelahnya terulang kembali. 

"Ini berulang- ulang terus, akan ada evaluasi tidak hanya jabatan di atas seperti Kadis, namun juga jabatan tingkat bawah jika tidak serius bekerja (dicopot), ini semata-mata untuk kenyamanan warga Palembang," pungkasnya.

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved