Berita Viral

PERNYATAAN Resmi Terkait Pertikaian Antara Konsumen dan Mitra Pengemudi GrabFood di Jambi

Grab sangat mengapresiasi Konsumen dan mitra pengemudi yang memutuskan untuk menempuh jalur penyelesaian yang damai dan kooperatif

Penulis: Hartati | Editor: Welly Hadinata
Grab
Grab : PERNYATAAN Resmi Terkait Pertikaian Antara Konsumen dan Mitra Pengemudi GrabFood di Jambi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Terkait pertikaian yang terjadi antara mitra pengemudi GrabFood dengan konsumen di Jambi pada 20 Juli 2025,

Grab telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dan penanganan kejadian dapat diselesaikan sepenuhnya oleh mitra pengemudi dan konsumen secara kekeluargaan.

Grab sangat mengapresiasi Konsumen dan mitra pengemudi yang memutuskan untuk menempuh jalur penyelesaian yang damai dan kooperatif.

Director of West Indonesia, Grab Indonesia Richard Aditya mengatakan, pada 29 Juli 2025, Grab Indonesia mendampingi konsumen dan mitra pengemudi selama proses mediasi berlangsung di Polresta Jambi yang difasilitasi secara langsung oleh pihak berwenang.

Sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi, konsumen telah secara resmi mencabut laporan kepolisian tentang tindak penganiayaan yang sebelumnya ditujukan kepada mitra pengemudi terkait.

Pada 26 Juli 2025, Grab Indonesia secara terpisah juga telah bertemu mitra pengemudi secara langsung untuk merespons aspirasi yang disampaikan sebelumnya, dan mengedukasi
kembali konsekuensi pelanggaran yang telah dilakukan.

"Mitra pengemudi telah melakukan permohonan maaf secara langsung atas tindak pelanggaran hukum serta kode etik mitra Grab yang berlaku," kata Richard Aditya, Senin (4/8/2025).

Richard Aditya menambahkan, yang bersangkutan mengakui tindakan emosional tersebut dipicu oleh adanya keterlambatan konfirmasi pembayaran pasca pemesanan GrabFood.

Ke depannya, mitra terkait menyatakan ingin fokus pada aktivitas harian yang telah dijalankan sejak 2016 sebelum menjadi mitra pengemudi Grab, seperti melanjutkan usaha makanan
yang dimiliki dan mengumpulkan barang bekas.

Sanksi tegas berupa pengakhiran hubungan kemitraan sebagai mitra pengemudi tetap diberlakukan.

Hal ini didasarkan pada tindakan pelanggaran yang bersangkutan lakukan, diantaranya secara sepihak menyambangi langsung lokasi kediaman konsumen, hingga masuk ruangan pribadi tanpa izin, serta terlibat dalam pertikaian verbal dan fisik.

Seluruh tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan tergolong pelanggaran berat kode etik mitra Grab yang terdapat pada pasal berikut:

● Pasal 1.1: melakukan/terlibat kasus tindakan melawan hukum baik ketika sedang menjalankan orderan Grab maupun sedang tidak menjalankan orderan Grab yang membahayakan Grab atau konsumen atau pihak ketiga.

● Pasal 1.5: bertikai/melakukan tindakan di luar norma kesopanan/berperilaku kasar taua melampiaskan emosi dalam bentuk perbuatan yang tidak menyenangkan kepada siapa pun baik verbal maupun non-verbal, fisik maupun non-fisik, tidak terkecuali tindakan mengancam/ mengintimidasi/menakut-nakuti/melecehkan secara SARA/ fisik/ seksual, dengan cara dan media apa pun kepada pihak manapun, baik kepada penumpang/karyawan Grab/sesama mitra Grab/restoran yang terdaftar dalam platform Grab/konsumen/pengguna jalan lainnya.

Namun, sebagai itikad baik perusahaan, Grab Indonesia menawarkan peluang kepada mitra terkait untuk beralih menjadi mitra merchant Grab yang diharapkan dapat membantu
pengembangan usaha makanan yang dimiliki terdaftar dalam layanan GrabFood, dengan tetap melewati standar proses pendaftaran dan verifikasi data yang berlaku.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved