Breaking News

Penemuan Mayat di Bendung Perjaya

Identitas Mayat Mengambang di Bendung Perjaya Sumsel Terkuak, Berawal dari Kasus Pencurian  

Misteri di balik penemuan sesosok mayat pria yang mengambang di Bendung Perjaya, Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, OKU Timur

Penulis: Choirul OKUT | Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Polisi
EVAKUASI JENAZAH -- Petugas mengevakuasi jenazah Syahbandi Erfan ke dalam mobil ambulans usai ditemukan mengambang di Bendung Perjaya, Kecamatan Martapura, OKU Timur, Jumat (2/8/2025). Korban diduga tenggelam saat melarikan diri usai aksi pencurian perahu di OKU Selatan. 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Misteri di balik penemuan sesosok mayat pria yang mengambang di Bendung Perjaya, Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya terpecahkan. 

Mayat tersebut, yang sempat mengundang banyak pertanyaan, ternyata adalah seorang pria yang sedang melarikan diri setelah melakukan pencurian.

Pihak kepolisian dari Polres OKU Timur dengan cepat bergerak untuk mengungkap identitas korban.

Menurut IPTU Miming, KBO Satreskrim Polres OKU Timur, titik terang pertama didapat dari sidik jari korban yang mengarah pada nama Syahbandi Erfan, seorang warga Lampung.

Penyelidikan tidak berhenti di sana. Polisi kemudian menemukan jejak bahwa Syahbandi pernah tinggal di Kampung Baru, Kecamatan Mesuji Makmur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Melalui koordinasi dengan kepolisian di OKI, keluarga ipar korban berhasil ditemukan dan menjemput jenazah pada Jumat malam.

Dari penelusuran lebih lanjut, terungkap bahwa kematian Syahbandi bukan karena tenggelam biasa.

Ia diduga terlibat dalam kasus pencurian perahu di OKU Selatan bersama seorang rekannya. 

Aksi mereka terpergok warga, dan dalam kepanikan, Syahbandi melompat ke Sungai Komering untuk melarikan diri.

Namun, hanya rekannya yang berhasil ditangkap hidup-hidup.

Dari keterangan sang rekan, polisi awalnya diberi tahu bahwa nama korban adalah "Eko," sebuah nama samaran.

Namun, identitas aslinya sebagai Syahbandi Erfan dikonfirmasi dari sidik jari serta dua tato khas yang dikenali oleh keluarga dan rekannya.

Kisah hidup Syahbandi perlahan terurai. IPTU Miming mengungkapkan bahwa korban pernah menjalani hukuman pidana di OKI dan diduga enggan kembali ke sana.

Hal ini membuatnya memilih untuk hidup berpindah-pindah di wilayah Baturaja dan OKU Selatan selama empat tahun terakhir.

"Korban diketahui pernah dipenjara di OKI. Mungkin karena itu dia enggan kembali, dan memilih menetap di daerah lain,” kata IPTU Miming.

Dengan terungkapnya identitas dan penyebab kematian ini, misteri mayat di Bendung Perjaya kini telah tuntas.

Jenazah Syahbandi Erfan telah dikebumikan di kampung halamannya di Kabupaten OKI, mengakhiri kisah pelariannya yang tragis.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved