Duduk Perkara Konflik Thailand dan Kamboja Hingga Tewaskan Warga Sipil

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meledak menjadi pertempuran mematikan di perbatasan

Editor: adi kurniawan
Istimewa
KONFLIK THAILAND KAMBOJA - Sejumlah warga Thailand berlindung di bunker seadanya sesaat militer Kamboja melakukan serangan di perbatasan kedua negara pada Kamis (24/7/2025). (Tangkap layar lembaga penyiaran Thailand TBPS) 

Pengadilan menegaskan kembali putusan tersebut pada tahun 2013, sebuah keputusan yang mengguncang Thailand.

Selanjutnya, konflik meletus pada Mei 2025 ketika angkatan bersenjata Thailand dan Kamboja sempat saling tembak di sebuah “wilayah tak bertuan” yang relatif kecil yang diklaim sebagai milik mereka oleh kedua negara.

Kedua belah pihak mengatakan mereka bertindak untuk membela diri. Seorang tentara Kamboja tewas.

Meskipun Kamboja dan Thailand kemudian mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk meredakan situasi, para pejabat mereka terus menerapkan atau mengancam tindakan-tindakan selain kekerasan bersenjata satu sama lain, sehingga menjaga ketegangan tetap tinggi.

Thailand menambahkan pembatasan di perbatasan, membatasi waktu penyeberangan dan melarang turis dan pekerja kasino Thailand menyeberang ke Kamboja.

Kamboja melarang film dan acara TV Thailand, menghentikan impor buah-buahan dan sayur-sayuran Thailand, dan memboikot hubungan internet internasional dan pasokan listrik negara tetangganya.

Penyebab Konflik Meningkat

Ketegangan meningkat sejak seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak singkat di wilayah perbatasan yang disengketakan pada akhir Mei 2025.

Situasi memanas secara dramatis awal pekan ini setelah Thailand menuduh Kamboja memasang ranjau darat baru di wilayah yang disengketakan.

Tuduhan itu muncul setelah seorang tentara Thailand kehilangan anggota tubuhnya akibat ledakan ranjau darat, yang kedua dalam seminggu.

Bangkok kemudian menarik duta besarnya dari Phnom Penh dan mengumumkan pengusiran utusan Kamboja pada Rabu malam.

Pada Kamis (24/7/2025) pagi, konflik tampak semakin tak terkendali ketika militer Thailand mengerahkan kekuatan udara.

Salah satu dari enam jet tempur F-16 yang ditempatkan di dekat perbatasan melancarkan serangan, menghancurkan apa yang digambarkan oleh pejabat Thailand sebagai target militer Kamboja.

“Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana,” kata Kolonel Richa Suksuwanon, wakil juru bicara tentara Thailand.

Pemerintah Kamboja mengecam keras apa yang disebutnya "agresi militer yang sembrono dan brutal" oleh Thailand, menuduh negara tetangga tersebut melanggar kedaulatannya dan perjanjian sebelumnya yang bertujuan untuk meredakan ketegangan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved