Diplomat Kemenlu Tewas Dilakban

Heboh Isu Hasil Autopsi Arya Daru dan Tewas Dibunuh, Kompolnas : Analisa Publik, tanpa Dasar

Jagad maya dihebohkan ulah oknum pengguna media sosial yang menyebut hasil autopsi Arya Daru sudah keluar. Segera dibantah Kompolnas.

Editor: Refly Permana
istimewa via kompas.com
MONDAR MANDIR - Rekaman CCTV pada Selasa (7/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas. 

SRIPOKU.COM - Jagad maya dihebohkan ulah oknum pengguna media sosial yang menyebut hasil autopsi Arya Daru sudah keluar.

Namun, kabar tersebut segera dibantah oleh Kompolnas dan menyebut kabar yang beredar hanya sebatas analisa publik semata.

Hingga Rabu (23/7/2025) sejak jasad pertama kali ditemukan 8 Juli 2025, belum ada kesimpulan tentang motif kematian diplomat Kementerian Luar Negeri tersebut.

Aparat kepolisian juga belum mengungkap hasil autopsi Arya Daru.

Namun, akun Instagram @nationalsecurity.id berbuat nekat.

Sang pemilik akun mempublikasikan sebuah unggahan yang mengklaim berasal dari “Divisi Forensik NSA”, menyebut penyebab kematian Arya.

Dalam unggahan itu disebutkan, terdapat luka memar pada tubuh korban serta tanda menyerupai simbol di bagian perut kiri bawah yang belum berhasil diidentifikasi.

Unggahan tersebut juga menyebut Arya menjadi korban pembunuhan terselubung oleh pelaku yang diduga merupakan aktor profesional dengan metode pembungkus atau non-destructive killing.

"NSA RI menyimpulkan bahwa terdapat pemilihan fakta secara sepihak dan pengaburan narasi demi menutup dugaan pembunuhan," tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Baca juga: Gelagat Tak Biasa Arya Daru Sebelum Ditemukan Tewas, Misteri Kresek yang Dibuang Diplomat Kemenlu

Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menegaskan hingga saat ini belum ada hasil resmi autopsi atas kematian Arya Daru Pangayunan.

"Sampai detik ini belum ada hasil autopsi. Jadi kalau ada yang bilang berdasarkan autopsi begini-begitu, saya juga baca, enggak ada itu," kata Anam saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).
 
Anam menyatakan dirinya menghargai adanya analisa publik atas kasus ini sebagai bentuk kontrol sosial. 

Namun, ia menekankan pentingnya analisa yang berbasis fakta agar tidak menghambat proses penegakan hukum.

Di tempat terpisah, Psikolog Zoya Amirin menduga bahwa lakban kuning yang menutupi kepala Arya Daru menjadi simbol kematian.

"Rencana pembunuhan ada bentuk pembukaman, salah satunya bukan hanya melakban mulut, tapi seluruhnya. Artinya jangan mengatakan sesuatu, apapun yang kamu lihat kamu tidak bisa melihatnya lagi," kata Zoya.

Ia menduga, lilitan lakban kuning itu menjadi pesan tersendiri.

"Saya lihat bentuk pengelilingan itu kalau kami melihat lebih seperti pembungkaman. Membungkan si korban untuk tidak mengatakan sesuatu," katanya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved