Berita Viral

NASIB Oknum PPPK, Honorer & Sopir Ambulance RSUD Ir Soekarno Babel Curi 17 Ventilator Senilai Rp15 M

Ditegaskan Hidayat, dengan mencuri alat kesehatan di rumah sakit sama dengan membunuh seseorang dalam perjuangan hidup

Editor: pairat
Dok.Hallosehat
17 VENTILATOR DICURI - Ilustrasi penggunaan ventilator di sebuah rumah sakit, kini 17 ventilator RSUD Ir Soekarno Bangka Belitung dicuri oleh PPPK dan Honorer. 

SRIPOKU.COM - Nasib tiga orang pencuri terdiri dari oknum PPPK, honorer dan sopir ambulance RSUD Ir Soekarno Bangka Belitung usai terbukti mencuri 17 ventilator senilai Rp15 miliar terungkap.

Hal ini diungkap oleh Gubernur Babel Hidayat Arsani saat ditemui awak media di Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang, Selasa (22/7/2025) pagi, ketika dirinya hendak berangkat ke luar daerah

Hidayat Arsani pun mengapresiasi jajaran Polda Babel yang telah berhasil mengungkap kasus pencurian ventilator di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (HC). Ir. Soekarno sebanyak 17 unit.

Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani saat memimpin apel
GUBERNUR HIDAYAT ARSANI - Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani saat memimpin apel di RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno, Selasa (8/7/2025).

"Selamat pagi, pertama kali pemerintah Provinsi Bangka Belitung mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kinerja pak Kapolda beserta jajarannya. Yang telah mengungkapkan kasus pencurian 17 ventilator seniali Rp15 miliar, yang telah terungkap tiga pencuri dan dua penadah dengan alat bukti yang telah ditahan di Polda," kata Hidayat Arsani.

Ditegaskan Hidayat, dengan mencuri alat kesehatan di rumah sakit sama dengan membunuh seseorang dalam perjuangan hidup. Apalagi, nilai alat kesehatan yang dicuri oleh kawanan pencuri senilai Rp15 miliar.

"Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi para pencuri, bahwa mencuri peralatan kesehatan rumah sakit sama halnya dengan membunuh seseorang dalam perjuangan hidup," tegasnya.

"Sekali lagi kami atas nama pemerintah Provinsi Bangka Belitung, mengucapkan terima kasih kepada pak Kapolda yang telah mengungkap senilai Rp15 miliar dan telah terungkap dan sekarang telah diproses penyidikan. Sudah ditetapkan tersangka, kemudian nanti akan diserahkan ke Kejaksaan untuk P21," kata Hidayat.

Bahkan, Hidayat juga menyebutkan pihaknya tidak main-main kepada para pelaku pencurian, terutama dua pelaku berstatus pegawai di RSUD dan akan dilakukan tindakan tegas.

"Secara otomatis langsung dipecat karena ini menyangkut nyawa manusia, itu kan pelakunya satu P3K, satu honorer dan satu sopir ambulance. Intinya Polda Babel, telah mengungkap pencurian senilai Rp15 miliar," sebutnya.

Untuk diketahui, para tersangka pencurian beserta barang bukti ventilator telah diamankan di Mapolda Babel dan rencananya pagi ini Polda Babel akan melaksanakan konferensi pers.

Apa Itu Ventilator?

Ventilator adalah mesin yang berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan.

Alat ini umumnya dibutuhkan oleh pasien yang tidak dapat bernapas sendiri, baik karena suatu penyakit atau cedera yang parah.

Penggunaan alat ventilator bertujuan untuk memberikan asupan oksigen kepada pasien agar lebih mudah bernapas.

Mesin ini akan mengatur proses menghirup dan mengembuskan nafas pada pasien.

Manfaat dan Cara Kerja Ventilator

Ventilator bekerja dengan cara memompa udara selama beberapa detik untuk menyalurkan oksigen ke paru-paru pasien, lalu berhenti memompa agar udara keluar dengan sendirinya dari paru-paru.

Sebelum memasang ventilator pada pasien, dokter akan melakukan intubasi untuk memasukkan selang khusus melalui mulut, hidung, atau lubang yang dibuat di bagian depan leher pasien.

Prosedur ini disebut juga trakeostomi. Setelah intubasi selesai, ventilator akan dihubungkan ke selang tersebut.

Penggunaan ventilator cukup rumit, sehingga pemasangan dan pengaturannya hanya boleh dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi untuk merawat pasien kritis.

Alat ini sering digunakan di ruang perawatan intensif (ICU) karena kondisi yang membutuhkan ventilator biasanya merupakan kasus yang berat.

Selama terhubung dengan ventilator, pasien yang masih sadar tidak dapat bicara atau makan melalui mulut, karena keberadaan selang yang masuk ke dalam tenggorokan. Meski begitu, pasien masih dapat berkomunikasi dengan tulisan atau isyarat.

Umumnya, pasien akan merasa tidak nyaman ketika ada selang yang masuk melalui mulut atau hidungnya.

Pasien juga terkadang melawan udara yang dihembuskan ventilator dan membuat fungsi ventilator kurang efektif. 

Bila seperti ini, dokter akan memberikan obat penenang atau obat antinyeri agar pasien merasa lebih nyaman ketika terhubung dengan ventilator.

Kapan Harus Menggunakan Ventilator?

Ventilator umumnya digunakan untuk membantu proses pernapasan pada pasien yang tidak dapat bernapas sendiri.

Beberapa kondisi atau penyakit yang membuat pasien membutuhkan mesin ventilator meliputi:

Gangguan paru-paru berat, seperti gagal napas, ARDS (acute respiratory distress syndrome), asma berat, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis, dan pembengkakan paru (edema paru)

Gangguan sistem saraf yang menyebabkan kelemahan otot pernapasan, koma, atau stroke

Gangguan pada jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, atau henti jantung
Keracunan karbon dioksida Covid-19 dengan gejala berat

Gangguan keseimbangan asam basa, yaitu asidosis dan alkalosis

Cedera berat, misalnya luka bakar luas dan cedera kepala berat

Syok

Dalam pengaruh pembiusan total, sehingga kehilangan kemampuan bernapas, misalnya pada pasien yang menjalani operasi 

Penggunaan ventilator tidak untuk mengobati kondisi-kondisi tersebut, tetapi hanya sebagai alat untuk membantu pasien bernapas.

Hal ini membuat pasien membutuhkan pengobatan dan perawatan lain selain ventilator untuk menyembuhkan atau memperbaiki kondisi pasien.

Risiko Penggunaan Alat Ventilator

Selama penggunaan alat ventilator, beberapa efek samping samping berikut ini bisa terjadi pada pasien:

Luka pada mulut dan tenggorokan akibat tindakan intubasi Infeksi paru-paru, biasanya akibat masuknya kuman melalui selang pernapasan yang terpasang di tenggorokan
Cedera paru-paru dan kebocoran udara ke rongga di luar paru-paru (pneumothorax)

Kehilangan kemampuan untuk batuk dan menelan, sehingga dahak atau lendir pada saluran napas bisa menumpuk dan mengganggu masuknya udara
Keracunan oksigen

Selain itu, pasien yang menggunakan ventilator harus berbaring dalam waktu lama sehingga bisa meningkatkan risiko mengalami luka dekubitus. Hal ini terjadi akibat tekanan yang lama pada kulit dan gangguan aliran darah akibat tromboembolisme.

Meski penggunaan ventilator memiliki peran penting dalam perawatan pasien, risikonya pun tidak sedikit.

Penggunaan alat ventilator juga umumnya membutuhkan biaya yang besar. Makin lama pasien dirawat menggunakan ventilator, makin banyak biaya yang harus dikeluarkan.

Oleh karena itu, pasien dan keluarganya perlu memahami keuntungan dan risiko dari penggunaan mesin ini.

Jika masih merasa ragu untuk memasang ventilator, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang merawat agar mendapatkan penjelasan lebih detail.

Kapan Harus Melepas Ventilator?

Lamanya waktu pasien harus terhubung dengan ventilator tidak dapat diperkirakan. 

Berapa lama pasien perlu menggunakan ventilator dan kapan boleh melepaskannya akan ditentukan berdasarkan perkembangan kondisi pasien dan penilaian klinis oleh dokter.

Beberapa pasien mungkin hanya terhubung dengan ventilator selama beberapa hari, tetapi ada juga pasien yang membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.

Setiap hari dokter akan mengevaluasi kondisi pasien, apakah sudah ada perbaikan dan mampu bernapas sendiri dengan baik tanpa bantuan ventilator.

Selama perawatan, pasien yang terpasang ventilator akan mendapatkan pemantauan ketat dan pemeriksaan secara berkala.

Setelah menunjukkan perbaikan, baik dari hasil pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, atau foto Rontgen, alat ventilator mungkin bisa dilepas.

Penggunaan ventilator diperlukan untuk kelangsungan hidup pasien yang tidak dapat bernapas sendiri.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait ventilator dan penggunaanya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved