Pendidikan Profesi Guru

50 Soal UKPPPG Modul 2 PPG Tahun 2025, Latihan Pilihan Ganda & Jawaban Pembelajaran Sosial Emosional

Dimuat materi dari Modul 2 PPG Tahun 2025 yang menjadi bagian dari latihan Pembelajaran Sosial Emosional. Simak kunci jawaban latihan soal berikut.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
pngegg.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - 50 Soal UKPPPG Modul 2 PPG Tahun 2025, Latihan Pilihan Ganda & Jawaban Pembelajaran Sosial Emosional 

13. Mengapa guru perlu memiliki kompetensi sosial emosional?

A. Agar bisa menyelesaikan soal ujian sertifikasi guru
B. Untuk mampu mengembangkan relasi, empati, dan manajemen kelas yang positif
C. Supaya dapat mengajar dengan menggunakan teknologi
D. Agar dapat menggantikan peran konselor di sekolah

Jawaban: B

14. Apa kesalahan paling umum dalam penerapan SEL di sekolah?

A. Mengaitkan SEL hanya dengan guru BK
B. Mengintegrasikan SEL dalam semua mata pelajaran
C. Melibatkan orang tua dalam proses SEL
D. Mengembangkan budaya sekolah damaiI

Jawaban: A

15. Apa makna utama peran guru sebagai teladan dalam konteks pembelajaran sosial emosional?

A. Memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar aturan
B. Menjadi sumber utama informasi akademik di kelas
C. Menunjukkan perilaku yang konsisten dan mencerminkan nilai-nilai positif
D. Mengontrol emosi siswa agar tidak mengganggu kelas

Jawaban: C

16. Mengapa keterampilan sosial emosional penting dimiliki guru sebagai teladan?

A. Agar dapat memberikan penilaian yang adil kepada siswa
B. Untuk mendukung pencapaian nilai tinggi dalam ujian
C. Supaya guru lebih mudah mengendalikan suasana kelas
D. Karena keterampilan tersebut mendukung pembentukan hubungan yang penuh kepedulian dan aman

Jawaban: D

17. Manakah dari berikut ini yang TIDAK mencerminkan guru sebagai teladan?

A. Meminta maaf jika melakukan kesalahan
B. Menyalahkan siswa di depan umum
C. Menunjukkan empati saat siswa mengalami kesulitan
D. Menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa

Jawaban: B

18. Apa pengaruh terbesar dari guru yang menunjukkan keteladanan sosial emosional?

A. Menumbuhkan kedisiplinan tinggi melalui rasa takut
B. Menjadikan guru populer di antara siswa
C. Membentuk karakter peserta didik secara alami melalui imitasi
D. Meningkatkan kemampuan membaca siswa

Jawaban: C

19. Salah satu indikator keberhasilan guru sebagai teladan adalah:

A. Kelas selalu sunyi dan tertib
B. Siswa dapat menjelaskan isi buku pelajaran
C. Peserta didik mampu meniru nilai-nilai dan perilaku positif yang ditampilkan guru
D. Banyak siswa yang mendapat ranking tinggi

Jawaban: C

20. Apa tantangan terbesar bagi guru dalam menerapkan peran sebagai teladan?

A. Menyusun RPP yang lengkap
B. Menjaga konsistensi sikap dalam situasi emosional yang beragam
C. Menguasai materi ajar dengan baik
D. Mengelola administrasi sekolah secara tepat waktu

Jawaban: B

21. Dalam pembelajaran sosial emosional, hubungan antara guru dan siswa yang paling efektif dibangun berdasarkan:

A. Struktur kekuasaan yang kuat
B. Hubungan hierarkis satu arah
C. Kepedulian dan rasa percaya yang saling tumbuh
D. Penekanan terhadap nilai akademik

Jawaban: C

22. Perilaku guru yang menjadi agen perubahan sosial emosional di sekolah adalah:

A. Mengisolasi siswa yang bermasalah
B. Memberi motivasi saat upacara saja
C. Aktif membangun lingkungan inklusif dan menghargai perbedaan
D. Fokus pada nilai akademik dalam proses belajar

Jawaban: C

23. Penerapan SEL oleh guru sebagai teladan dapat diukur melalui:

A. Pengaruh positif terhadap budaya kelas dan interaksi siswa
B. Kemampuan siswa menghafal nilai-nilai
C. Banyaknya tugas yang diberikan
ujian akhir 
D. Tingginya nilai siswa dalam ujian akhir

Jawaban: A

24. Mengapa penting bagi guru untuk mengelola emosi mereka dengan baik?

A. Agar tidak terlalu dekat dengan siswa
B. Supaya dapat menyelesaikan silabus tepat waktu
C. Karena guru dituntut menjadi pribadi yang tertutup
D. Karena emosi guru memengaruhi suasana belajar dan respons siswa

Jawaban: D

25. Apa dampak guru yang gagal menjadi teladan sosial emosional?

A. Siswa menjadi terlalu kritis terhadap guru
B. Siswa menjadi terlalu aktif di kelas
C. Hilangnya kepercayaan dan potensi tumbuhnya perilaku negatif
D. Siswa terlalu bergantung pada guru

Jawaban: C

Baca juga: Makna yang paling menggambarkan pembelajaran berbasis pendekatan TaRL adalah, Pemahaman Modul 1

26. Manakah dari berikut ini merupakan strategi konkret penerapan keteladanan guru?

A. Memberi tugas rumah setiap hari
B. Menunjukkan cara menyelesaikan masalah dengan jujur dan terbuka
C. Menghindari konflik apapun di kelas
D. Memberi pujian hanya kepada siswa berprestasi

Jawaban: B

27. Apa prinsip utama dari experiential learning menurut David Kolb?

A. Pembelajaran dimulai dari hasil
B. Belajar adalah proses pasif
C. Pengetahuan diperoleh melalui pengalaman langsung
D. Tujuan utama belajar adalah menyelesaikan kurikulum

Jawaban: C

28. Siklus experiential learning Kolb terdiri dari urutan berikut, kecuali:

A. Concrete Experience
B. Reflective Observation
C. Collaborative Execution
D. Active Experimentation

Jawaban: C

29. Dalam penerapan experiential learning, peran guru yang paling sesuai adalah:

A. Pemberi tugas dan penilai akhir
B. Fasilitator proses pengalaman belajar siswa
C. Pengawas utama perilaku siswa
D. Penentu seluruh proses belajar

Jawaban: B

30. Apa indikator bahwa siswa telah mengalami proses pembelajaran yang menyeluruh menurut pendekatan experiential learning?

A. Dapat menghafal teori dengan baik
B. Dapat menjelaskan kembali materi
C. Dapat menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata
D. Dapat menyelesaikan ujian dengan cepat

Jawaban: C

31. Apa tantangan utama dalam penerapan experiential learning di kelas daring?

A. Minimnya pengalaman nyata yang bisa dialami secara langsung
B. Kesulitan mengontrol jam belajar siswa
C. Terlalu banyak diskusi kelompok
D. Siswa tidak memahami teori pembelajaran

Jawaban: A

32. Mengapa refleksi merupakan tahap penting dalam experiential learning?

A. Untuk menguji siswa dengan soal pilihan ganda
B. Untuk mengontrol tingkat kehadiran siswa
C. Untuk membantu siswa memahami makna dari pengalaman
D. Untuk menilai hasil belajar secara kuantitatif

Jawaban: C

33. Apa contoh nyata dari concrete experience dalam experiential learning?

A. Membaca buku pelajaran
B. Menonton video pembelajaran
C. Melakukan eksperimen langsung di laboratorium
D. Mengerjakan latihan soal secara individu

Jawaban: C

34. Dalam experiential learning, tahap setelah "reflective observation" adalah:

A. Concrete experience
B. Collaborative discussion
C. Summative assessment
D. Abstract conceptualization

Jawaban: D

35. Mengapa guru perlu memahami gaya belajar siswa dalam experiential learning?

A. Agar guru bisa menyesuaikan pengalaman belajar sesuai karakter siswa
B. Supaya semua siswa mendapat tugas yang sama
C. Agar siswa tidak merasa bosan
D. Supaya nilai siswa seragam

Jawaban: A

36. Apa peran orang tua dalam mendukung experiential learning?

A. Menyediakan modul tambahan
B. Menilai hasil akhir belajar
C. Membantu menguatkan pengalaman belajar di rumah
D. Mengawasi penggunaan internet

Jawaban: C

37. Penerapan experiential learning dalam pembelajaran sosial emosional berguna untuk:

A. Meningkatkan fokus siswa pada hafalan
B. Menumbuhkan sikap empatik dan kesadaran sosial melalui pengalaman
C. Menghindari tugas proyek yang sulit
D. Membatasi interaksi antar siswa

Jawaban: B

38. Apa kesalahan umum guru dalam menerapkan experiential learning?

A. Terlalu banyak memberi tugas proyek
B. Melewatkan tahap refleksi dan langsung ke teori
C. Mengajak siswa bermain peran
D. Mengintegrasikan pelajaran dengan kehidupan nyata

Jawaban: B

39. Apa yang dimaksud dengan dimensi "being" dalam school well-being menurut Konu dan Rimpela?

A. Kesehatan fisik dan mental siswa
B. Hubungan sosial antara guru dan siswa
C. Kondisi fisik lingkungan belajar
D. Penghargaan terhadap eksistensi diri dan peran individu di sekolah

Jawaban: D

40. Manakah yang bukan termasuk dalam empat dimensi school well-being menurut Konu dan Rimpela?

A. Having
B. Believing
C. Loving
D. Health

Jawaban: B

41. Faktor berikut dapat menghambat school well-being secara signifikan, kecuali:

A. Stres berkepanjangan pada guru
B. Keberagaman gaya belajar siswa
C. Kurangnya emotional literacy
D. Iklim kelas dengan kontrol tinggi dan kehangatan rendah

Jawaban: B

42. Mengapa keterlibatan orang tua penting dalam menciptakan school well-being?

A. Orang tua dapat menggantikan peran guru
B. Orang tua adalah penyumbang dana utama
C. Dukungan orang tua memperkuat lingkungan emosional siswa
D. Orang tua mengatur sistem evaluasi akademik

Jawaban: C

43. Apa dampak dari dimensi loving yang tidak terpenuhi di lingkungan sekolah?

A. Siswa cenderung fokus belajar
B. Terbentuknya iklim kompetitif yang sehat
C. Meningkatnya isolasi sosial dan rendahnya empati
D. Guru dan siswa menjadi lebih mandiri

Jawaban: C

44. Apa karakteristik utama iklim kelas High Control - High Warmth menurut Borich?

A. Guru memberikan pujian dan tetap memegang kendali kelas
B. Guru menghukum tanpa penjelasan 
C. Guru membatasi inisiatif siswa
D. Siswa belajar sepenuhnya mandiri

Jawaban: A

45. Salah satu indikator sekolah dengan school well-being yang tinggi adalah:

A. Tingkat disiplin yang ketat
B. Beban akademik yang tinggi
C. Bebas dari kecemasan dan keluhan
D. Kompetisi siswa yang ketat

Jawaban: C

46. Apa peran emotional literacy dalam mendukung school well-being?

A. Mengurangi waktu istirahat siswa
B. Meningkatkan kemampuan siswa dalam komunikasi dan relasi sosial
C. Membatasi ekspresi emosional siswa
D. Mendorong persaingan akademik

Jawaban: B

47. Jika guru tidak sehat secara mental, maka potensi dampak utamanya adalah:

A. Meningkatkan kreativitas siswa
B. Meningkatkan kecepatan kurikulum
C. Menurunnya kualitas komunikasi dan dukungan terhadap siswa
D. Bertambahnya jumlah ekstrakurikuler

Jawaban: C

48. Apa contoh nyata dari implementasi dimensi having di sekolah?

A. Memberikan kegiatan meditasi di kelas
B. Menyediakan ruang terbuka dan ventilasi yang baik
C. Mengadakan pelatihan guru
D. Meningkatkan jam pelajaran tambahan

Jawaban: B

49. Strategi yang paling tepat untuk mendorong school well-being secara menyeluruh adalah:

A. Memberi sanksi bagi siswa yang tidak disiplin
B. Fokus pada capaian akademik semata
C. Mengembangkan iklim sekolah yang suportif, kolaboratif, dan sehat
D. Memberi tugas tambahan untuk meningkatkan motivasi

Jawaban: C

50. Dalam pendekatan school well-being, guru idealnya berperan sebagai:

A. Eksekutor kebijakan akademik
B. Pemantau perilaku tanpa keterlibatan emosional
C. Teladan, fasilitator, dan penghubung relasi antar siswa
D. Penilai dan pengontrol mutlak aktivitas siswa

Jawaban: C

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved