Pendidikan Profesi Guru

10 Soal UKPPG Topik 3 Experiential Learning Berdasarkan Buku Ajar Pembelajaran Sosial Emosional

Adapun materi soal UKPPG Modul 2 ini ialah Topik 3: Experiential Learning Berdasarkan Buku Ajar Pembelajaran Sosial Emosional.

Freepik
SOAL UKPPG TOPIK 3 - Ilustrasi belajar. 10 Soal UKPPG Topik 3 Experiential Learning Berdasarkan Buku Ajar Pembelajaran Sosial Emosional 

SRIPOKU.COM - Di bawah ini Latihan Soal UKPPPG Modul 2 PPG Tahun 2025 Dan Pembahasan

Adapun materi soal UKPPG Modul 2 ini ialah Topik 3: Experiential Learning Berdasarkan Buku Ajar Pembelajaran Sosial Emosional.

Baca juga: 5 Latihan UKPPG Topik 3 Experiential Learning Berdasarkan Buku Ajar Pembelajaran Sosial Emosional

1. Apa tantangan utama dalam penerapan experiential learning di kelas daring?

A. Minimnya pengalaman nyata yang bisa dialami secara langsung

B. Kesulitan mengontrol jam belajar siswa

C. Terlalu banyak diskusi kelompok

D. Siswa tidak memahami teori pembelajaran

Jawaban: A

Pembahasan: Pengalaman nyata adalah inti dari experiential learning, dan itu sulit diwujudkan secara penuh dalam pembelajaran daring tanpa kreativitas guru.

2. Mengapa refleksi merupakan tahap penting dalam experiential learning?

A. Untuk menguji siswa dengan soal pilihan ganda

B. Untuk mengontrol tingkat kehadiran siswa

C. Untuk membantu siswa memahami makna dari pengalaman

D. Untuk menilai hasil belajar secara kuantitatif

Jawaban: C

Pembahasan: Tanpa refleksi, pengalaman tidak akan menjadi pengetahuan. Refleksi memungkinkan siswa berpikir kritis atas apa yang dialami.

3. Apa contoh nyata dari concrete experience dalam experiential learning?

A. Membaca buku pelajaran

B. Menonton video pembelajaran

C. Melakukan eksperimen langsung di laboratorium

D. Mengerjakan latihan soal secara individu

Jawaban: C

Pembahasan: Pengalaman konkret merupakan tahap awal experiential learning yang melibatkan keterlibatan langsung siswa dalam aktivitas riil.

4. Dalam experiential learning, tahap setelah "reflective observation" adalah:

A. Concrete experience

B. Collaborative discussion

C. Summative assessment

D. Abstract conceptualization

Jawaban: D

Pembahasan: Siklus Kolb bergerak dari pengalaman ke refleksi, lalu ke abstraksi konsep, dan terakhir ke penerapan aktif.

5. Mengapa guru perlu memahami gaya belajar siswa dalam experiential learning?

A. Agar guru bisa menyesuaikan pengalaman belajar sesuai karakter siswa

B. Supaya semua siswa mendapat tugas yang sama

C. Agar siswa tidak merasa bosan

D. Supaya nilai siswa seragam

Jawaban: A

Pembahasan: Experiential learning yang efektif memperhitungkan gaya belajar agar siswa dapat mengalami dan mengolah pengalaman dengan maksimal.

Baca juga: 5 Latihan UKPPG Topik 3 Experiential Learning Berdasarkan Buku Ajar Pembelajaran Sosial Emosional

6. Apa peran orang tua dalam mendukung experiential learning?

A. Menyediakan modul tambahan

B. Menilai hasil akhir belajar

C. Membantu menguatkan pengalaman belajar di rumah

D. Mengawasi penggunaan internet

Jawaban: C

Pembahasan: Dalam pembelajaran berbasis pengalaman, orang tua berperan mendampingi dan memperkuat pembelajaran kontekstual yang dimulai dari rumah.

7. Penerapan experiential learning dalam pembelajaran sosial emosional berguna untuk:

A. Meningkatkan fokus siswa pada hafalan

B. Menumbuhkan sikap empatik dan kesadaran sosial melalui pengalaman

C. Menghindari tugas proyek yang sulit

D. Membatasi interaksi antar siswa

Jawaban: B

Pembahasan: Experiential learning dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kompetensi sosial emosional melalui keterlibatan
langsung siswa dalam kenteks nyata.

8. Apa kesalahan umum guru dalam menerapkan experiential learning?

A. Terlalu banyak memberi tugas proyek

B. Melewatkan tahap refleksi dan langsung ke teori

C. Mengajak siswa bermain peran

D. Mengintegrasikan pelajaran dengan kehidupan nyata

Jawaban: B

Pembahasan: Kesalahan umum adalah tidak memberikan ruang refleksi yang cukup. Tanpa refleksi, pengalaman tidak akan bermakna secara mendalam.

9. Apa yang dimaksud dengan dimensi "being" dalam school well-being menurut Konu dan Rimpela?

A. Kesehatan fisik dan mental siswa

B. Hubungan sosial antara guru dan siswa

C. Kondisi fisik lingkungan belajar

D. Penghargaan terhadap eksistensi diri dan peran individu di sekolah

Jawaban: D

Pembahasan:

Dimensi being berkaitan dengan rasa percaya diri, rasa dihargai, dan sejauh mana siswa merasa dilibatkan serta mampu mengekspresikan diri di lingkungan sekolah.

10. Manakah yang bukan termasuk dalam empat dimensi school well-being menurut Konu dan Rimpela?

A. Having

B. Believing

C. Loving

D. Health

Jawaban: B

Pembahasan:

Dimensi dalam model Konu & Rimpela adalah: having, loving, being, dan health. "Believing" tidak termasuk.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved