Breaking News

Berita Wilayah

Tetangga Lampung dan Bengkulu Ini Jadi Kabupaten Penyumbang Produksi Kopi Terbesar di Sumsel

Sumatera Selatan (Sumsel) sekali lagi menegaskan dominasinya sebagai produsen kopi terbesar di Indonesia.

|
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
sripoku.com/wawan Septiawan
PETANI KOPI - Petani di Kota Pagar Alam sedang merawat tanaman kopi miliknya, beberapa waktu lalu. Sumsel menjadi provinsi terbesar penyumbang produksi kopi di Indonesia. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Sumatera Selatan (Sumsel) sekali lagi menegaskan dominasinya sebagai produsen kopi terbesar di Indonesia.

Pada tahun 2023, provinsi ini mencatatkan angka produksi yang mengesankan, mencapai 207,320 ribu ton, jauh melampaui provinsi lain di Tanah Air. 

Capaian ini menunjukkan betapa krusialnya peran Sumsel dalam rantai pasok kopi nasional.

Kontribusi signifikan terhadap total produksi kopi Sumsel datang dari berbagai kabupaten dan kota di provinsi ini.

Namun, yang paling menonjol adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS).

Berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung dan Bengkulu, OKUS menjadi penyumbang terbesar dengan produksi kopi mencapai 61,616 ribu ton.

Posisi kedua ditempati oleh Kabupaten Empat Lawang dengan produksi 53,194 ribu ton.

Berikut adalah rincian kontribusi kabupaten dan kota di Sumsel terhadap total produksi kopi provinsi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Selasa (1/7/2025):

Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS): 61,616 ribu ton
Empat Lawang: 53,194 ribu ton
Muara Enim: 28,650 ribu ton
Lahat: 23,196 ribu ton
Kota Pagar Alam: 18,214 ribu ton
Ogan Komering Ulu (OKU): 16,355 ribu ton
Musi Rawas: 3,227 ribu ton
Kota Lubuklinggau: 1,101 ribu ton
Banyuasin: 730 ton
Ogan Komering Ulu Timur (OKUT): 475 ton
Ogan Komering Ilir (OKI): 340 ton
Musi Rawas Utara (Muratara): 219 ton
Musi Banyuasin: 2 ton
 
Empat Wilayah Tanpa Kontribusi Kopi

Menariknya, di balik status Sumsel sebagai produsen kopi raksasa, terdapat empat kabupaten dan kota yang tidak menyumbangkan sedikit pun produksi kopi.

Keempat wilayah tersebut adalah Palembang, Prabumulih, Ogan Ilir, dan PALI. 

Kondisi ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor geografis dan karakteristik lahan yang kurang mendukung budidaya tanaman kopi di daerah-daerah tersebut.

Data ini semakin memperjelas bahwa dominasi kopi Sumatera Selatan terkonsentrasi di beberapa wilayah tertentu, dengan OKUS memimpin sebagai lokomotif utama industri kopi di provinsi ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved