Sudah Lansia, Sosok Anggota Pomal TNI Babak Belur Dikeroyok di Terminal Arjosari, Ditunggu Cucu

Terkuak sosok anggota TNI Angkatan Laut yang menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari pada Kamis (26/6/2025) malam.

Editor: Refly Permana
zoom-inlihat foto Sudah Lansia, Sosok Anggota Pomal TNI Babak Belur Dikeroyok di Terminal Arjosari, Ditunggu Cucu
(Tangkapan layar video Instagram @lagi.viral)
Prajurit TNI Angkatan Laut menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok juru panggil penumpang (jupang) di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

SRIPOKU.COM - Terkuak sosok anggota TNI Angkatan Laut yang menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari pada Kamis (26/6/2025) malam.

Peristiwa ini viral di media sosial setelah direkam kamera amatir di lokasi kejadian.

Kabar terbaru, identitas korban sudah dipublikasikan dan ternyata punya pangkat perwira.

Mengutip Kompas.com, korban diketahui bernama Letda Laut (PM) Abu Yamin (53).

Ia bertugas sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Surabaya.

Saat ini, Letda Abu tengah menjalani masa pemulihan di ruang rawat inap di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur.

Ia mengalami luka parah di bagian wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit. 

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan insiden tersebut. 

Menurutnya, peristiwa pengeroyokan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, didahului oleh sebuah cekcok yang belum diketahui penyebab pastinya. 

"Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti," ujar Mega saat diwawancarai, Jumat (27/6/2025).

Anak pertama korban, Alfia Nurmaharani (26), mengungkapkan pihak keluarga mengetahui musibah yang menimpa Abu Yamin setelah tiga orang anggota kepolisian dari polsek setempat mendatangi kediaman mereka pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Wajah Anggota TNI AL Babak Belur, Dikeroyok di Terminal Arjosari, POMAL Sebar Pasukan Cari Pelaku

Sebelum kejadian nahas tersebut, Abu Yamin yang berdinas di Surabaya dan pulang setiap akhir pekan masih berkomunikasi intens dengan keluarga. 

Sekitar pukul 16.00 WIB, ia sempat melakukan panggilan video dengan cucunya. Satu jam kemudian, pada pukul 17.00 WIB, ia masih berkirim pesan singkat via WhatsApp dengan Alfia. 

"Pulangnya seminggu sekali, jam 4 sore itu masih sempat video call sama cucunya, ditanyai, 'makan apa? Nanti beli es krim ya, makan es krim ya?' Jam 5 masih WA-an sama saya," katanya. 

Pihak keluarga mengaku sama sekali tidak mengetahui motif di balik pengeroyokan brutal tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved