Penulis Ungkap Sejarah Kantor Walikota Palembang dari Masa ke Masa

Kantor Wali Kota Palembang merupakan satu-satunya kantor pemerintahan yang memiliki fungsi ganda.

Istimewa
BEDAH BUKU - Diskusi dan bedah buku berjudul “Kantor Wali Kota Palembang dari Masa ke Masa”di Gedung Kesenian Palembang, Sabtu (28/6/2025).  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tiga tokoh dengan latar belakang akademisi dan jurnalis melaunching sebuah buku sejarah berjudul “Kantor Wali Kota Palembang dari Masa ke Masa”.  

Isi buku ini menjelaskan lebih dalam tentang identitas dan perjalanan institusi pemerintahan Kota Palembang.

Buku ini merupakan hasil kolaborasi Dr Dedi Irwanto MA  dan Dr Kemas A. Rachman Panji Msi — keduanya dosen di Universitas Sriwijaya dan UIN Raden Fatah Palembang — serta Dudy Oskandar, wartawan  Sumatera Selatan (Sumsel).

Setelah rampung disusun sejak Oktober 2024 hingga Februari 2025, buku ini resmi diluncurkan ke publik pada Sabtu (28/6) di Gedung Kesenian Palembang.

 Acara ini dikemas dalam bentuk diskusi dan bedah buku dalam rangka HUT Kota Palembang serta menyambut Tahun Baru Islam. 

Dua penulis hadir sebagai pembicara bersama Ketua Dewan Kesenian Palembang, Muhamad Nasir dan Vebri Al Lintani sebagai MC.

FOTO BERSAMA - Foto bersama usai diskusi dan bedah buku berjudul “Kantor Wali Kota Palembang dari Masa ke Masa”di Gedung Kesenian Palembang, Sabtu (28/6/2025). 
FOTO BERSAMA - Foto bersama usai diskusi dan bedah buku berjudul “Kantor Wali Kota Palembang dari Masa ke Masa”di Gedung Kesenian Palembang, Sabtu (28/6/2025).  (Istimewa)

Juga hadir, diantaranya Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV RM Fauwaz Diraja SH Mkn, Sekretaris Dinas Kebudayaan Palembang Septa Marus, pecinta dan peminat sejarah Palembang, seniman dan budayawan Palembang, penggiat literasi dan jurnalis Maspriel Aries, Ketua Umum Sarekat Hijau Indonesia, Ade Indriani Zuchri, dan lainnya.

Kemas A. Rachman Panji menjelaskan  buku ini tidak hanya memuat informasi fisik tentang Kantor Wali Kota, tetapi juga menyajikan narasi historis mengenai siapa saja yang pernah menjabat sebagai Wali Kota dari masa ke masa.

“Kita ingin membuka mata masyarakat bahwa Kantor Wali Kota Palembang bukan sekadar gedung pemerintahan, tapi bagian penting dari perjalanan sejarah kota ini,” kata Kemas.

Buku ini dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai data historis yang autentik, menjadikannya referensi yang relevan bagi mahasiswa, peneliti, maupun masyarakat umum yang tertarik dengan sejarah lokal.

Dr. Dedi Irwanto menambahkan bahwa buku ini tidak semata menyoroti bangunan, tetapi juga menyelami sejarah institusinya. 

“Kami mencoba menggali lebih dalam bagaimana kantor ini tumbuh sebagai simbol birokrasi dan pelayanan publik di Palembang,” ujarnya.

Menariknya, Kantor Wali Kota Palembang merupakan satu-satunya kantor pemerintahan yang memiliki fungsi ganda — sebagai menara air untuk menyalurkan air bersih dan juga sebagai pusat administrasi pemerintahan kota.

Para penulis berharap agar buku ini bisa dicetak ulang oleh Pemerintah Kota Palembang dengan tambahan data terbaru, serta dijadikan sebagai souvenir edukatif bagi tamu-tamu yang datang berkunjung ke kota ini. (Rel)

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved