Pendaki Asal Brasil Tewas di Rinjani

Imbas Kematian Juliana Marins di Rinjani, Netizen Indonesia dan Brasil Perang Rating Google Ulasan

Imbas kematian pendaki Juliana Marins di Gunung Rinjani, Lombok, NTB, Netizen Indonesia dan Netizen Brasil saling serang ulasan Google

Editor: adi kurniawan
Kolase Instagram
JULIANA TEWAS- Foto sosok guide alias pemandu yang dituding meninggalkan Juliana Marins sebelum tewas di jurang Gunung Rinjani. Pemandu itu bernama Ali Musthofa. Imbas kematian pendaki Juliana Marins di Gunung Rinjani, Lombok, NTB, Netizen Indonesia dan Netizen Brasil saling serang ulasan Google 

SRIPOKU.COM -- Imbas kematian pendaki Juliana Marins di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Netizen Indonesia dan Netizen Brasil saling serang ulasan Google.

Beberapa hari setelah kematian Juliana Marins pada Selasa (24/6/2025), netizen Indonesia kesal pasca ulasan google rating bernilai satu bintang yang diberikan oleh netizen Brasil.

Dalam ulasan google, seseorang menyematkan foto Juliana Marins dan menghasut agar tidak ada yang berkunjung ke Gunung Rinjani

“Akibat kelalaian, wanita muda ini meninggal saat sedang melakukan hal yang paling dicintainya. Jangan pergi ke tempat ini, mereka tidak peduli dengan hidupmu,” tulis seseorang di google ulasan.

“Saya hanya datang untuk mengingatkan bahwa kalian membiarkan seorang wanita Brasil mati secara perlahan, tanpa air dan makanan,” tulis ulasan lainnya.

Baca juga: Sosok Nazli Pendaki Rinjani Asal Malaysia Hampir Senasib Juliana Marins Tergelincir Jurang 200 Meter

Namun demikian komentar jelek itu tidak berpengaruh dengan rating total Gunung Rinjani yang masih memiliki 4,6 bintang. 

Melihat rating jelek dari para fans Juliana Marins, netizen Indonesia kemudian merating jelek Hutan Amazon. 

Diketahui Hutan Amazon adalah alam terpopuler yang dimiliki Brasil.

Para pemilik akun Google bernama Indonesia pun tanpa alasan jelas memberikan rating jelek terhadap Hutan Amazon. 

Namun demikian rating total Hutan Amazon tetap bertengger di 4.0 bintang Google ulasan.

Penyebab Kematian Juliana Marins Bukan Hipotermia

Dokter forensik RSUD Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit mengungkapkan sejumlah fakta kematian endaki asal Brasil atas nama Juliana De Souza Pereira Marins (27) yang jatuh di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Seperti diketahui, Juliana tewas usai terjatuh dari atas tebing curam 

Kematian Juliana sempat membuat warganet Brazil ramai-ramai menyerbu akun Presiden Prabowo Subianto

Tidak sedikit yang menyalahkan pemerintah Indonesia karena dianggap lamban melakukan evakuasi

Sementara itu, dari hasil autopsi, Ida Bagus Putu Alit menyebut ada temuan sejumlah luka parah yang dialami Juliana

Autopsi dilakukan pada Kamis (26/6/2025) pukul 22.00 Wita, segera setelah jenazah pendaki Brasil tersebut tiba. 

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka lecet geser di hampir seluruh tubuh korban, mengindikasikan tubuh korban tergeser benda-benda tumpul saat jatuh. 

"Kami juga menemukan banyak patah tulang, terutama di bagian dada, punggung, dan paha. Dari kerusakan itu terjadi perdarahan hebat dan kerusakan organ-organ dalam," ujar Alit, Jumat (27/6/2025), dikutip dari Kompas.com. 

Ia juga menyatakan luka-luka akibat kekerasan tumpul yang dialami korban sebagai penyebab langsung kematian, di mana luka tersebut menyebabkan kerusakan organ vital dan pendarahan masif terutama di bagian dada dan perut. 

“Kematian terjadi dalam waktu singkat, diperkirakan paling lama 20 menit setelah korban mengalami luka,” ujarnya. 

Alit menyampaikan, penyebab kematian Juliana bukan hipotermia (keadaan suhu tubuh turun hingga di bawah 35 derajat celcius). Ia menyatakan tak ada tanda-tanda spesifik, seperti penyusutan limpa. 

Ia juga mengungkap, pemeriksaan cairan bola mata untuk memastikan hipotermia tak dapat dilakukan karena kondisi jenazah dingin dan disimpan dalam freezer.

"Secara umum, pola luka dan sebarannya konsisten dengan korban jatuh dari ketinggian. Tidak ada indikasi korban meninggal dalam waktu lama setelah luka terjadi," kata Alit.

Namun, ia menyatakan autopsi belum sepenuhnya lengkap karena pihaknya menunggu hasil pemeriksaan toksikologi, meskipun saat ini sudah ada kesimpulan sementara. 

 

========================

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Netizen Indonesia Vs Brasil Perang Rating Google Ulasan Imbas Kematian Pendaki di Gunung Rinjani

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved