Berita Palembang

Tak Diberi Uang Saat Ngamen di Bawah Jembatan Ampera, Pengamen di Palembang Aniaya Seorang Pria

Kejadian bermula ketika korban, Muhammad Adi (23), hendak membeli rokok di sebuah warung bersama dua rekannya.

Editor: Odi Aria
Dokumen Polisi
PENGAMEN DITANGKAP POLISI- Seorang pengamen di Kota Palembang, berinisial MS (23), diamankan polisi usai melakukan aksi penganiayaan terhadap seorang pria di kawasan Jalan Bawah Ampera, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Rabu (25/6/2025) sore. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG– Seorang pengamen di Kota Palembang, berinisial MS (23), diamankan polisi usai melakukan aksi penganiayaan terhadap seorang pria di kawasan Jalan Bawah Ampera, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Rabu (25/6/2025) sore.

Pelaku yang diketahui merupakan warga Jalan KH Azhari, Lorong Keramat, Kecamatan Seberang Ulu I, ditangkap langsung oleh korban dan temannya setelah insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.49 WIB.

Kapala SPK Polrestabes Palembang, Ipda Erwin membenarkan bahwa pelaku sudah diamankan dan kini tengah dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Satreskrim.

"Pelaku sudah kita terima dan masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik," ujar Ipda Erwin, Kamis (26/6/2025).

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula ketika korban, Muhammad Adi (23), hendak membeli rokok di sebuah warung bersama dua rekannya.

Tiba-tiba datang MS membawa gitar kecil (ukulele) dan kaleng lem aibon, lalu mulai mengamen di lokasi.

Setelah selesai bernyanyi, MS meminta uang kepada korban. Karena tidak diberi, pelaku langsung merampas uang kembalian pembelian rokok di warung tersebut.

Aksi itu memicu adu mulut antara keduanya hingga berujung penganiayaan.

“Saya tidak kasih uang, tiba-tiba uang kembalian saya diambil. Saya marah, lalu dipukul,” kata Muhammad Adi saat membuat laporan polisi.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam di wajah.

Dua teman korban yang berada di lokasi langsung melerai dan membantu mengamankan pelaku. MS kemudian diserahkan ke Mapolrestabes Palembang.

Di hadapan penyidik, MS mengaku nekat melakukan aksi tersebut karena tidak memiliki uang untuk makan.

“Saya terpaksa pak, tidak ada uang. Saya memang salah,” ucap MS menyesal.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved