Pembunuhan Berantai di Aceh
Sosok Pelaku Pembunuhan Berantai 1 Keluarga di Aceh, Hidup Berdua dengan Sang Ayah di Dalam Hutan
Lima korban meninggal dunia di antaranya Nayan (50), Elvi (16), Laura (13), FJ (2) dan Dayat (26).
Ia menyebut tidak ada masalah keluarga yang diketahui sebelumnya.
Satu Korban Selamat
Satu-satunya korban selamat dalam tragedi pembunuhan sadis di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, mulai menunjukkan perkembangan positif.
Korban bernama Mattiah (45) kini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Sahuddin Kutacane.
Sebelumnya, pada Senin (16/6/2025), sebanyak enam warga menjadi korban pembacokan brutal oleh pelaku berinisial P (25).
Dari total korban, lima di antaranya tewas di tempat, sementara Mattiah mengalami luka berat di bagian kepala, dada, dan kaki, namun berhasil diselamatkan.
“Alhamdulillah, keadaan korban pembacokan mulai membaik dan masih menjalani perawatan di salah satu ruangan di RSUD Sahuddin Kutacane,” ungkap dr. Mardiana Munthe, Kabid Pelayanan Medis, mewakili Direktur RSUD Sahuddin Kutacane, dr. Bukhari SpOG, Rabu (18/6/2025).
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Aceh Tenggara, AKP Jomson Silalahi, aksi berdarah ini dimulai saat pelaku mendatangi rumah Aura (15) dan Fazri (4).
Tanpa bicara sepatah kata, pelaku langsung membacok keduanya dengan senjata tajam hingga tewas di tempat.
Sekitar pukul 13.30 WIB, pelaku melanjutkan aksinya ke rumah Elvi (16) dan membacok korban hingga meninggal dunia.
Tak lama setelahnya, Mattiah (45) yang merupakan warga Desa Rambung Tubung, juga diserang dan mengalami luka serius di bagian kepala. Ia menjadi satu-satunya korban yang berhasil diselamatkan oleh warga dan dilarikan ke rumah sakit.
Pelaku lalu menyasar rumah Nayan (50) dan Hidayat (27) di Desa Uning Sigurgur. Nayan tewas seketika, sementara Hidayat yang sempat dirawat intensif di RSUD Sahuddin Kutacane, akhirnya meninggal dunia akibat luka berat yang dideritanya.
Polisi mengungkap bahwa terdapat hubungan kekeluargaan antara pelaku dan para korban. Pelaku P diketahui merupakan paman dari beberapa korban, dan adik kandung dari ibu mereka.
Namun hingga kini, motif di balik aksi keji tersebut masih dalam penyelidikan intensif oleh Satreskrim Polres Aceh Tenggara.
“Sebelum kejadian, pelaku baru pulang dari pasar membeli kebutuhan rumah tangga di Pajak Senin, Desa Tenembak Alas, Kecamatan Tanoh Alas,” ujar AKP Jomson.
Pelaku diketahui tinggal bersama ayahnya di kawasan Pegunungan Kompas, Desa Alur Baning wilayah terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik dan jauh dari permukiman warga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.