Pembunuhan Berantai di Aceh

Sosok Pelaku Pembunuhan Berantai 1 Keluarga di Aceh, Hidup Berdua dengan Sang Ayah di Dalam Hutan

Lima korban meninggal dunia di antaranya Nayan (50), Elvi (16), Laura (13), FJ (2) dan Dayat (26).

|
Editor: Odi Aria
Dokumen Warga
LOKASI PEMBUNUHAN BERANTAI- TKP PEMBUNUHAN BERANTAI - Bupati Aceh Tenggara, M Salim Fakhry beserta pejabat lainnya berada di lokasi pembacokan di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, kabupaten setempat, Senin (16/6/2025). Ada 6 orang yang menjadi korban pembacokan, 5 di antaranya tewas. Pelaku selama ini tinggal di hutan belantara bersama ayahnya. 

SRIPOKU.COM– Warga Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, digemparkan dengan aksi pembunuhan berantai yang terjadi pada Senin (16/6/2025).

Seorang pria berinisial P (25) menyerang enam orang menggunakan senjata tajam, menyebabkan lima orang tewas di lokasi dan satu korban lainnya mengalami luka berat.

Para korban pembacokan diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku.

Lima korban meninggal dunia di antaranya Nayan (50), Elvi (16), Laura (13), FJ (2) dan Dayat (26).

Menurut informasi yang dihimpun, pelaku pertama kali menyerang tiga sepupunya Laura, Fajri, dan Elvi, di rumah mereka di Desa Uning Sigurgur.

Ia kemudian membacok tetangga korban, Matiah, yang berhasil diselamatkan warga dan dilarikan ke rumah sakit.

Tak berhenti di sana, pelaku melanjutkan aksinya ke rumah Nayan, pamannya sendiri, dan Dayat, anak dari Nayan. Keduanya tewas di tempat akibat luka bacok.

Pelaku kemudian melarikan diri ke arah pegunungan dan hingga kini masih dalam pengejaran aparat kepolisian.

Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Yulhendri, mengatakan pihaknya menduga pelaku bersembunyi di wilayah Pegunungan Kompas, Desa Alur Baning, Kecamatan Babul Rahmah lokasi tempat tinggal pelaku bersama ayahnya.

“Diprediksi tersangka masih membawa senjata tajam dan bersembunyi di pedalaman. Tim kami telah disebar ke sejumlah titik strategis untuk melakukan pengejaran,” ujarnya, Selasa (17/6/2025).

Pelaku diketahui sempat turun ke pasar (Pajak Senin) di Desa Tenembak Alas sebelum kejadian, untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga.

Kejadian tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, termasuk nenek pelaku, Samidah (70).

Ia harus kehilangan empat cucu dan satu anak kandung akibat aksi keji cucunya sendiri.

“Saya cukup sedih melihat empat orang cucu dan satu anak kandung saya jadi korban pembunuhan yang dilakukan cucu saya sendiri. Tak sanggup saya ceritakan,” ujar Samidah dengan tangis.

Samidah mengatakan, selama ini pelaku tinggal di pegunungan bersama ayahnya dan sesekali turun ke desa untuk mengisi daya handphone dan senter.

Halaman
123
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved