Daun Nanas Jadi Rompi Anti Peluru Hingga Rangka Kendaraan, Inovasi Serat Nanas Prabumulih Mendunia

Daun nanas Prabumulih ternyata bisa menjadi kapas staple untuk bahan pembuatan fiber rangka kendaraan hingga rompi anti peluru.

Penulis: Edison Bastari | Editor: adi kurniawan
Edison Bastari
SERAT NANAS - Plh Asisten 1 Pemkot Prabumulih, Hj Reni Indayani Fikri bersama Manager Pertamina Gas Sumbagsel dan PT Serat Nanas Indonesia melihat mesin pengolahan serat nanas menjadi kapas bahan baku pembuatan fiber rangka kendaraan dan rompi anti peluru, Selasa (17/6/2025). 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Selain bisa diolah menjadi serat bahan pakaian, daun nanas ternyata bisa menjadi kapas staple untuk bahan pembuatan fiber rangka kendaraan hingga rompi anti peluru.

Hal itu diketahui dalam kegiatan pelatihan pembuatan Staple Fiber yang diselenggarakan Pertamina Gas Area Sumbagsel berkolaborasi PT Serat Nanas Indonesia dan Koperasi Produsen MIWA Pineapple kota Prabumulih, Selasa (17/6/2025).

Tidak main-main, pelatihan tersebut mendatangkan akademisi dan profesor Faisal Daud serta pihak PT Serat Nanas Indonesia sebagai narasumber.

Pelatihan tersebut dibuka secara langsung oleh Pelaksana Harian (Plh) Asisten 1 Pemkot Prabumulih yang juga staf ahli walikota yakni Hj Reni Indayani Fikri.

Manager Pertamina Gas Area Sumbagsel, Andre Tobing ketika diwawancarai mengungkapkan pihaknya menggelar kegiatan itu lantaran apresiasi dengan koperasi Miwa yang komitmen mengembangkan serat daun nanas.

"Kita perusahaan juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di lingkungan oprasional terlebih program kerja koperasi ini sejalan dengan kita yakni meningkatkan tarap hidup masyarakat," ungkapnya.

Andre Tobing mengaku pihaknya memberikan support kepada koperasi tidak hanya pelatihan saja namun juga alat-alat kerja dan pihaknya akan terus membantu jika ada kekurangan.

"Intinya kita mendukung penuh, kita berikan alat berupa mesin dan kita berikan pelatihan sehingga kedepan bisa menghasilkan kapas. Karena kita dengar kapas hasil daun nanas ini kualitasnya sangat bagus dan harganya sangat mahal," ungkapnya.

Plh Asisten 1 Pemkot Prabumulih, Hj Reni Indayani Fikri mengaku senang Pertamina Gas dan PT Serat Nanas Indonesia melakukan pelatihan untuk pengolahan serat daun nanas.

Pemerintah kota Prabumulih juga terus mensupport koperasi-koperasi untuk mengembangkan buah dan daun nanas sehingga bisa bernilai ekonomis.

"Selama ini Pemerintah kota Prabumulih terus mendukung pengolahan daun nanas jadi serat dan ini terbaru menjadi kapas. Mewakili walikota Prabumulih kami ucapkan terimakasih kepada Pertamina Gas dan PT Serat Nanas Indonesia kami harapkan kedepan bisa berinvestasi dengan mendirikan perusahaan di Prabumulih," ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Serat Nanas Indonesia, Ida Sejati mengungkapkan pihaknya dirinya yang telah melakukan uji coba terhadap serat nanas dari berbagai daerah baru menemukan terbaik dari kota Prabumulih yakni jenis serat nanas Quin.

"Sepanjang kita temukan kapas dari serat nanas kota Prabumulih terbaik saat uni, untuk kapas daun nanas sangat bagus sekali. Pelatihan ini juga pertama kali dilakukan di Indonesia, kami klime seperti itu karena belum pernah selama ini," tuturnya.

Ida mengaku di perusahaanya saat ini masih fokus ke tekstil pembuatan pakaian, kembang dan macam-macam dengan bahan sutra, katun, rayon dan lainnya dari hasil serat nanas.

"Kalau ini menjadi kapas, untuk kapas ini sangat dicari karena seperti filter rokok itu pakai serat ini. Kalau sudah jadi kapas itu banyak yang cari, bisa jadi fiber rangka mobil, rompi anti peluru, peredam suara dan lainnya," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved