Berita Viral

BEGINI Nasib Akhir Nur Palakka yang Bikin Gaduh di Medsos, Sebut Jokowi Memenuhi Syarat Menjadi Nabi

Sebelum terjun ke dunia politik, ternyata Deddy Nur Palakka ini adalah juru masak (head chef) di Chi Tung Restaurant, Chicago, Amerika Serikat

Editor: Welly Hadinata
Kolase Twitter Dedy Nur / Tribun Timur
DEDY NUR PALAKKA -- (kiri) Dedy Nur Palakka / (kanan) Jokowi || Kader PSI Dedy Nur Palakka menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo penuhi syarat jadi nabi, kini berujung minta maaf 

SRIPOKU.COM - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedy Nur Palakka membuat pernyataan kontroversial.

Ia menyebut mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memenuhi syarat menjadi nabi.

Pernyataan Dedy tersebut kini menuai kontroversi hingga berujung permintaan maaf.

Dedy menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataannya tersebut.

Selain itu, ia juga berkomitmen untuk tetap menjaga etika publik dan memperkuat semangat demokrasi yang sehat, jujur, dan terbuka.

Lantas siapa sosok Dedy Nur Palakka? 

Baca juga: Jhon Skakmat Dedy dengan Kalimat Ini, Apa Maksudnya Jokowi Sudah Memenuhi Syarat sebagai Nabi

Sosok Dedy Nur Palakka

Dedy Nur Palakka merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dikutip dari Tribun-Medan.com, ia pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada 2019 dan 2024.

Namun pencalonan dirinya tersebut berujung gagal.

Deddy Nur Palakka lahir di Makassar, 23 Agustus 1981.

Ia diketahui merupakan lulusan S2 dan S3 bidang teknik dari Hiroshima University, Jepang.

Sebelum terjun ke dunia politik, ternyata Deddy Nur Palakka ini adalah juru masak (head chef) di Chi Tung Restaurant, Chicago, Amerika Serikat (2009–2015).

Setelah berhenti jadi koki, ia pun terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PSI di Bali.

Di PSI, Deddy Nur Palakka diberi jabatan sebagai Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali.

Baca juga: Viral Kader PSI Anggap Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi, Jhon Sitorus Geram: Bisa Buktikan?

Sebut Jokowi Penuhi Syarat jadi Nabi

Pada Juni 2025, statemen Deddy Nur Palakka soal Jokowi mengundang polemik.

Ia menyebut bahwa Jokowi memenuhi syarat menjadi nabi.

"Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat, cuman sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat," tulis Dedy di akun Twitternya.

Tak pelak, unggahan itu pun ramai mendapat cemoohan dari warganet.

Deddy dinilai terlalu berlebihan dan unggahannya itu dianggap berpotensi menimbulkan polemik.

Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, sampai turun tangan menanggapi hal ini.

Jhon Sitorus mengingatkan agar Dedy jangan asal bicara hanya karena kecintaan yang berlebihan pada Jokowi.

"Hati-hati kalau bicara soal Nabi bro @DedynurPalakka. Jokowi jadi Nabi umat agama mana yang kau maksud? Harus diperjelas agar tidak menimbulkan polemik,”

“Saya tau semangat anda begitu membabi buta mencintai Jokowi," ungkapnya membalas pernyataan dari Dedy di akun X, dikutip Selasa (10/6/2025), dilansir dari TribunMedan.

Jhon menilai bahwa dukungan atau kekaguman terhadap seorang pemimpin boleh saja, namun harus tetap dalam batas yang wajar.

"Tetapi menyebut Jokowi sudah "memenuhi syarat sebagai nabi" itu berlebihan," ungkapnya

Menurut Jhon, defenisi Nabi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang menyampaikan pesan dari Tuhan kepada manusia

"Pertama, jika anda mengatakan Jokowi memenuhi syarat sebagai Nabi, maka itu artinya Jokowi menerima wahyu dari Tuhan secara langsung. Dikau harus bisa buktikan itu agar tidak jadi polemik."

"Kedua, memiliki sifat kenabian. Sifat kenabian seperti apa yang engkau maksud? 10 tahun Jokowi jadi presiden RI, tidak ada 1 pun manusia yang mengatakan Jokowi memiliki sifat kenabian, kecuali anda sendiri."

"Maka saya tanya, Nabi umat agama mana yang anda maksud? Itu harus jelas," tandas Jhon.

Dedy kemudian menimpali pertanyaan dari Jhon.

Menurut Dedy, tidak ada yang berlebihan dari pernyataannya yang menganggap Jokowi memenuhi unsur sebagai seorang nabi

"Ngga ada yang berlebihan dalam ruang idea bro @jhonsitorus_19. Kalau saya menulis bahwa Jhon juga bisa jadi nabi baru apa yang saya langgar, ini pikiran bebas saya saja,”

“Cuman reaksi Jhon dkk ternyata lumayan bersemangat, jadi mari kita lanjutkan narasi ini sampai benar-benar kejadian," timpalnya.

Berujung Minta Maaf

Setelah membuat gaduh di medsos dengan unggahannya yang menyebut Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi mempunyai syarat sebagai Nabi, akhirnya, kader PSI Dedy Nur Palakka minta maaf. 

Dalam klarifikasinya, Dedy Nur Palakka menyebut pernyataannya Jokowi punya syarat sebagai Nabi tidak mempresentasikan sikap partainya yakni PSI. 

Klarifikasi dan permintaan maaf Dedy Nur Palakka ini disampaikan setelah ia mendapat teguran dari PSI buntut cuitannya di medsos X (dulu Twitter) yang menyebut Jokowi penuhi syarat sebagai nabi.

Teguran partai terhadap Dedy Nur Palakka ini dilayangkan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PSI Bali usai pernyataan Dedy Nur Palakka viral di platform X. 

Akibat teguran DPW PSI Bali tersebut, akhirnya Dedy Nur Palakka pun mengakui kesalahannya dan meminta maaf.  

PSI mengingatkan Dedy Nur Palaka bahwa isu yang dilontarkan sangat sensitif dan mengganggu keberagaman masyarakat.

“DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat,” tulis Dedy Nur Palakka dalam keterangannya.

Maka Dedy Nur Palakka pun memastikan bahwa pernyataannya tidak mewakili PSI sama sekali.

“Pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan,” jelasnya. 

Maka dari itu Dedy meminta maaf atas pernyataannya dan meminta maaf kepada seluruh umat beragama yang tersinggung dengan pernyataannya.

Klarifikasi ini disampaikan Dedy Nur Palakka dalam sebuah cuitan di akun media sosial X (dulunya Twitter) miliknya, @DedynurPalakka, Kamis (12/6/2025).

Berikut bunyi klarifikasi Dedy selengkapnya:

“Terkait polemik atas pernyataan saya beberapa waktu lalu mengenai Pak Jokowi memenuhi syarat sebagai nabi, dengan ini saya, Dedy Nur Palakka, menyampaikan klarifikasi sebagai berikut:

1. Pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan.

2. DPW PSI Bali telah memberikan teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab organisasi terhadap sensitivitas publik dan keberagaman pandangan masyarakat.

3. Dengan kesadaran penuh, saya mencabut pernyataan tersebut, demi menjaga ruang dialog publik yang sehat dan tidak menimbulkan salah tafsir yang berlarut-larut.

4. Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut.

Saya berkomitmen untuk tetap menjaga etika publik, belajar dari dinamika ini, dan memperkuat semangat demokrasi yang sehat, jujur, dan terbuka.

Terima kasih atas kritik, masukan, dan pengertian dari berbagai pihak,” tulisnya di platform X.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved