Berita Sriwijaya FC

Eks Pelatih Fisik Sriwijaya FC Dino Sefriyanto: Butuh 1 Dekade Timnas Indonesia Sejajar Jepang

Eks pelatih fisik Sriwijaya FC Dino Sefriyanto mengisyaratkan tak heran Timnas Indonesia dibantai Jepang dengan skor 6-0 di Kualifikasi Piala Dunia.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
HANDOUT
EKS PELATIH FISIK - Eks Pelatih Fisik Sriwijaya FC Dino Sefriyanto menyebut butuh 1 dekade Timnas Indonesia bisa sejajar dengan Jepang. Opung Dino mengomentari pasca Tim Garuda dibantai Jepang dengan skor 6-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Ketiga, di Stadion Suita, Selasa (10/6/2025). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Eks pelatih fisik Sriwijaya FC Dino Sefriyanto mengisyaratkan tak heran Timnas Indonesia dibantai Jepang dengan skor 6-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Ketiga, di Stadion Suita, Selasa (10/6/2025).

"Kita tahu Jepang, Korsel beberapa dekade ini merajai Asia. Sekarang lagi Uzbekistan juga lagi progres. Jepang pada zaman dahulu, tahun 1950-an tadinya tertinggal dari Indonesia," ungkap Coach Dino Sefriyanto yang terakhir bersama Sriwijaya FC di musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2023/24 kepada Sripoku.com.

Pelatih fisik yang selama di Sriwijaya FC kerap disapa Opung Dino ini menyebut tim sepakbola Jepang tahun 70-an, 80-an ke atas terus berbenah dengan teknologi sport sciencenya sangat bagus untuk mendirikan klub sepakbola.

"Termasuk juga cabang-cabang olahraga yang lain. Negera mereka dengan teknologi canggih di semua bidang keilmuan terapkan di sepakbola," kata coach Dino yang membersamai Sriwijaya FC terhitung sudah 5 tahun di Sriwijaya FC.

Terhitung sejak musim 2006, 2014, 2021, 2022, 2023 coach Dino bersama Laskar Wong Kito. Bahkan dulunya juga coach Dino telah di Sriwijaya FC ketika namanya masih Persijatim.

"Mereka berkembang pesat mulai deteksi dari awal, deteksi lab melalui organ tubuhnya itu sport science ada ahlinya sendiri, bio mekanik dan lain sebagainya," kata Dino Sefriyanto.

Bicara football filosofinya, Dino mengatakan negara Jepang mengedepankan dengan kultur pemain mereka, kultur daerah mereka, karakter pemain mereka, mengedepankan football filosofi permainan kombinasi, position and vertikal.

"Dimana karakter pemain Jepang adalah cepat, punya kardio tinggi, punya power, skill bagus, pegang bola kuat. Di situ boleh dikatakan sangat tepat dengan filosofi itu," kata Opung Dino Sefriyanto yang musim lalu bergabung dengan Persikota Tangerang. 

Setidaknya pada laga kemarin sulit Timnas Indonesia untuk bermain build-up. Sedangkan Patrick Kluivert ingin memainkan position utama seperti saat melawan China.

"Ini kan pertandingan away. Itu sulit karena Jepang sudah press di atas. Mereka langsung membuat position vertikal, langsung menuju box 16. Padahal Indonesia sudah cover ballancenya defend oke," ulas Dino Sefriyanto.

Tapi masih mereka buat kombinasi play dengan cepat sudah automaticly di box 16 dan terjadi gol-gol. Karena itulah karakter sepakbola Jepang ditunjang aspek fisik yang prima, cerdas, cepat ambil keputusan.

"Karena di sepakbola hirarki harus 3. Komunikasi dari matanya bagus, keputusan dari otaknya cepat, eksekusi kakinya cepat. Di situ mereka buat keputusan bagus sekian detik di pertandingan. Itu dibentuk dari development," paparnya.

Sehingga Dino Sefriyanto menyebut wajar saja Jepang ada di level atas terus. Pertanyaannya Indonesia sudah ditunjang oleh pemain-pemain naturalisasi yang main di Liga Eropa, dari Belanda itu terobosan bagus di jangka pendek oleh Federasi karena kita tahu sudah bagus lolos round 3, kemudian sekarang round 4.

"Tapi tetap kita harus kerja keras lagi untuk membuat level kita sama dengan Jepang butuh kisaran minimal satu dekade. Kalau kita pemain lokal semua yang kita cetak itu butuh 2 dekade," tegasnya.

Dan itu akar rumputnya dari grassroot dan develop. Itulah yang dilakukan Jepang puluhan tahun yang lalu. Sehingga mereka ini lolos Piala Dunia dengan materi pemain lokal semua. Bahkan pemain mereka banyak yang di Liga Inggris.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved