Haji 2025

Kisah Paiman Lansia Asal OKU Timur yang Berpulang Usai Tunaikan Rangkaian Ibadah Haji

Di tengah gema talbiyah yang membahana dan lautan manusia berbaju ihram, ada sebuah perjalanan yang mencapai titik puncaknya dengan cara yang paling

Penulis: Choirul OKUT | Editor: Yandi Triansyah
MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025/Dewi Agustina
JEMAAH HAJI MENINGGAL - Suasana penyelenggaraan ibadah haji 2025. Diketahui hingga Selasa (20/5/2025) atau hari ke-19 tercatat sebanyak 31 calon jemaah haji meninggal di Tanah Suci. 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA – Di tengah gema talbiyah yang membahana dan lautan manusia berbaju ihram, ada sebuah perjalanan yang mencapai titik puncaknya dengan cara yang paling sakral.

Bagi dua jamaah haji lanjut usia asal Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Tanah Suci menjadi perhentian terakhir mereka, sebuah akhir yang khusnul khatimah setelah menyempurnakan rukun Islam kelima.

Kabar duka terbaru datang dari Paimin Karyo Sumito, seorang kakek berusia 83 tahun dari Desa Jati Mulyo I, Kecamatan Belitang Madang Raya.

Pada Jumat (6/6/2025) siang, di tengah teriknya matahari Makkah, Paimin mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Arafah Timur. Perjuangannya usai tepat pukul 12.23 waktu Arab Saudi.

Usia senja tak pernah menyurutkan semangatnya. Tergolong dalam kategori risiko tinggi (risti), Paimin adalah cerminan generasi yang memandang haji sebagai puncak pengabdian seumur hidup.

Ia tiba di Tanah Suci membawa asa dan raga yang mungkin lelah, namun dengan jiwa yang membara untuk menyempurnakan imannya.

“Beliau wafat karena sindrom gagal napas atau Adult Respiratory Distress Syndrome, yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisiknya yang sudah lanjut usia,” jelas Ketua Kloter 5 Embarkasi Palembang, Maksudi Bil Choiri, suaranya sarat haru seperti dikutip dari laman resmi Kemenag Sumsel.

Tim medis telah berupaya sekuat tenaga. Namun, takdir Allah berkata lain.

"Kami bersyukur almarhum wafat dalam keadaan telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Allah SWT lebih sayang kepada beliau," tutur Maksudi.

Paimin telah menuntaskan wukuf, mabit, dan lempar jumrah, pilar-pilar utama haji sebelum akhirnya berpulang.

Kisah Paimin adalah pengingat dari cerita serupa yang datang beberapa pekan sebelumnya. Pada Sabtu, 17 Mei 2025, Sugito Adi Harjo (84), seorang jamaah dari Dusun Tugaling, Desa Kurungan Nyawa II, juga kembali ke haribaan-Nya.

Anggota Kloter 1 Embarkasi Palembang ini wafat dengan tenang di hotel tempatnya menginap di Makkah.

Menurut Ketua Kloter 1, Hasanuddin, almarhum Sugito berpulang setelah menunaikan ibadahnya dengan penuh kesungguhan.

Jasadnya dishalatkan oleh ribuan jamaah di Masjidil Haram, sebuah kehormatan yang diimpikan banyak umat Muslim, sebelum dimakamkan di Pemakaman Al Sharaya.

“Beliau wafat dalam khusnul khatimah,” ujar Hasanuddin singkat namun penuh makna.

Kembali ke tanah air, di OKU Timur, kabar duka ini disambut dengan doa dan ketabahan. Kepala Kantor Kementerian Agama OKU Timur, H. Abdul Kadir, menyampaikan belasungkawa mendalam.

“Kami turut berduka sedalam-dalamnya. Ini adalah kehilangan bagi kita semua, namun juga sebuah takdir indah. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ucapnya.

Di balik duka, ada pesan penting yang tersirat. Abdul Kadir mengingatkan jamaah lain yang masih berjuang di tengah suhu ekstrem yang mencapai 41 derajat Celsius.

“Jaga kondisi fisik. Gunakan masker, alas kaki, perbanyak istirahat, dan patuhi arahan petugas. Ibadah haji butuh fisik yang prima,” pesannya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved