Berita Dedi Mulyadi

Reaksi Santai Dedi Mulyadi Dilaporkan Adhel Setiawan dan LBH PI ke Bareskrim Polri 'Cari Perhatian'

Laporan ke Bareskrim Polri ini terkait kebijakannya yang kontroversial, yakni mengirim siswa dengan perilaku menyimpang ke barak militer

Editor: pairat
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
REAKSI SANTAI KDM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam acara Gelaran Safari Budaya Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Lapangan Garuda, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (30/6/2023) malam. Berikut reaksi santai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi usai dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri. 

SRIPOKU.COM - Berikut reaksi santai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi usai dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Dedi Mulyadi mengaku tidak ingin menanggapi laporan itu secara reaktif.

Ia memilih melihatnya sebagai bentuk perhatian terhadap kebijakan publik.

KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi, menilai orang yang melaporkannya ke Bareskrim sedang mencari perhatian.

"Saya sampaikan kepada semuanya, berbagai upaya yang diarahkan pada diri saya, baik kritik, saran, bully, nyinyir atau upaya mempidanakan diri saya, nggak usah ditanggapi dengan emosi," kata Dedi, dikutip dari akun Intagram-nya, Sabtu (7/6/2025).

DEDI HAPUS PR - Tangkapan layar YouTube Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi bakal hapus PR anak sekolah, duga kuat sering dikerjakan orangtua
DEDI HAPUS PR - Tangkapan layar YouTube Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi bakal hapus PR anak sekolah, duga kuat sering dikerjakan orangtua (YouTube Kang Dedi Mulyadi)

Baca juga: Dedi Mulyadi Bakal Hapus PR Anak Sekolah, Duga Kuat Sering Dikerjakan Orangtua: Jadi Beban Rumah

"Kita hadapi dengan rileks saja, mungkin mereka lagi mau mencari perhatian dan bagi saya meyakini apa yang dilakukan adalah upaya-upaya mencintai seluruh rakyat Jawa Barat dan mencintai generasi mudanya," ujarnya.

Untuk menghadapi pihak yang ingin menyerang kepemimpinannya, Dedi Mulyadi sendiri sudah pernah mengaku bahwa dirinya telah menyiapkan mental yang kuat.

Dedi meminta setiap pemimpin yang mengambil tindakan untuk tidak dihakimi secara beramai-ramai.

"Jangan sampai setiap orang yang mengambil tindakan, ramai-ramai 'digebukin'. Kalau mentalnya kayak saya enggak ada masalah," ujarnya.

"Kalau mentalnya lemah, orang di Indonesia ini tidak akan ada yang mau ngurusin orang lain karena takut disalahkan," tuturnya.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengklaim bahwa pelajar yang masuk barak haruslah anak-anak yang melanggar aturan ringan ataupun berat.

"(Siswa yang masuk barak militer) tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main mobile legend, yang kalau malam tidurnya tidak mau sore, ke orang tua melawan, melakukan pengancaman, di sekolah bikin ribut, bolos terus, dari rumah berangkat ke sekolah tapi ke sekolah enggak nyampe," kata Dedi Mulyadi.

Sebelumnya Dedi Mulyadi dilaporkan Adhel Setiawan, salah seorang wali murid asal Kabupaten Bekasi, bersama Lembaga Bantuan Hukum Pendidikan Indonesia (LBH PI) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Kamis (5/6/2025). 

Laporan ke Bareskrim Polri ini terkait kebijakannya yang kontroversial, yakni mengirim siswa dengan perilaku menyimpang ke barak militer untuk dididik dengan pendekatan disiplin tinggi.

Adhel Setiawan dan LBH PI menilai, kebijakan Dedi Mulyadi tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak anak dan berpotensi melanggar Undang-undang Perlindungan Anak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved