JENDERAL Ini Sebut ada 3 Negara Tempat Persembunyiannya Sosok Dewi Astutik, Rekanan Fredi Pratama!
Diketahui, Fredy dan Dewi Astutik yang tergabung dalam jaringan narkoba internasional, Golden Triangle, sama-sama menjadi buron kasus barang haram.
SRIPOKU.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, mengungkapkan tiga negara yang diduga kuat menjadi tempat persembunyian warga negara Indonesia (WNI), Fredy Pratama dan Dewi Astutik.
Diketahui, Fredy dan Dewi Astutik yang tergabung dalam jaringan narkoba internasional, Golden Triangle, sama-sama menjadi buron kasus barang haram.
Marthinus mengungkapkan, Fredy selama ini beroperasi di Thailand. Namun, ia menduga kuat Fredy sudah bergeser ke Myanmar dan bersembunyi di negara bagian Shan yang berbatasan langsung dengan negeri gajah putih.
Jenderal polisi bintang tiga ini menambahkan, keberadaan Fredy di Myanmar sulit terdeteksi sebab ada banyak faksi-faksi yang berkuasa di negara tersebut.
Selain itu, kata Marthinus, setiap negara bagian di Myanmar memiliki militer masing-masing yang membuat pemerintah tak selalu mengontrol semua wilayah.
Sementara, untuk keberadaan Dewi, Marthinus memprediksi perempuan itu berada di Thailand atau Kamboja.
"Dewi Astutik, kami terakhir mendeteksi dia di wilayah Thailand atau Kamboja," kata Marthinus.
Ia mengatakan saat ini BNN tengah bekerja sama dengan Badan Intelijan Nasional (BIN) untuk memburu Fredy dan Dewi.
Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri dari BNN, Bea Cukai, dan TNI AL, mengamankan dua ton sabu saat berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba berskala besar di perairan utara Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (22/5/2025).
Dua ton sabu itu diamankan dari sebuah kapal berbendera Indonesia bernama MT Sea Dragon Tarawa.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (26/5/2025), Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, menyebut pengungkapan penyelundupan barang haram ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.
Marthinus mengatakan dua ton sabu yang berhasil disita itu disimpan dalam 67 kardus dan dibungkus menggunakan kemasan khas milik jaringan Golden Triangle.
Dari kasus inilah terungkap, Dewi Astutik menjadi otak penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.