Sumbangan Komite di Palembang

Polemik Sumbangan Komite Rp 1 Juta di SMAN 20 Palembang, Disdik Sumsel: Boleh Asal Tidak Ada Paksaan

Isu sumbangan komite sekolah kembali menjadi sorotan. Kali ini, mencuat keluhan dari wali siswa SMA Negeri 20 Palembang

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Linda Trisnawati
POLEMIK SUMBANGAN KOMITE - Suasana di SMA Negeri 20 Palembang, Rabu (21/5/2025). Isu sumbangan komite sekolah kembali menjadi sorotan. Kali ini, mencuat keluhan dari calon wali siswa SMA Negeri 20 Palembang terkait adanya sumbangan komite sebesar Rp 1 juta per siswa. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Isu sumbangan komite sekolah kembali menjadi sorotan. Kali ini, mencuat keluhan dari wali siswa SMA Negeri 20 Palembang terkait adanya sumbangan komite sebesar Rp 1 juta per siswa. 

Nominal tersebut dinilai terlalu besar oleh sebagian warga, apalagi muncul kekhawatiran bahwa anak mereka akan menghadapi konsekuensi, seperti tidak bisa mendapatkan nomor ujian, jika tidak membayar sumbangan tersebut.

Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan kekhawatirannya kepada Sripoku.com pada Rabu (21/5/2025).

"Kalau tidak membayar uang komite ini infonya anak kami nanti tidak bisa dapat nomor ujian," katanya.

Ia juga mengaku belum mengetahui secara pasti peruntukan uang tersebut karena tidak ada rincian yang jelas.

"Tidak ada rinciannya untuk apa, kami bingung mau bayar atau tidak," tambahnya.

Penjelasan Komite Sekolah

Menanggapi keluhan ini, Ketua Komite SMA Negeri 20 Palembang Safari, menjelaskan bahwa sebelumnya memang sudah diadakan rapat komite dan disepakati sumbangan Rp 1 juta.

Namun, ia menegaskan bahwa pada kenyataannya sumbangan tersebut bersifat sukarela dan tidak ada paksaan.

"Uang komite ini kan tidak ada paksaan, bentuknya sumbangan. Jadi ada yang bayar Rp 1 juta, Rp 500 ribu bahkan banyak yang tidak menyumbang," kata Safari.

Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman, hanya sekitar 20-25 persen wali murid yang turut menyumbang, dan pihak komite tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Safari juga menyinggung adanya kasus di mana uang sumbangan sudah diberikan orang tua kepada anak, namun tidak disampaikan ke sekolah.

"Kita inginnya anak-anak belajar jujur," ujarnya.

Mengenai peruntukan dana, Safari menjelaskan bahwa uang komite tersebut dialokasikan untuk pengembangan dan kegiatan sekolah.

Salah satu prioritas utama adalah pembelian tanah di sekitar sekolah untuk pembangunan gedung baru.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved