Berita Sriwijaya FC

Tim Sebesar Sriwijaya FC Jangan Sampai Tak Bisa Ikut Tampil di Liga 2, Tersandung Tunggakan Gaji

Mahyadi Panggabean menyayangkan jangan sampai lantaran belum tuntasnya hal ini menjadi sandungan tim Sriwijaya FC untuk bisa tampil di Liga 2 nanti.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
MO SRIWIJAYA FC
MELATIH TIM EPA - Coach Mahyadi Panggabean (kiri) bersama coach Amirul Mukminin dan Ali Ramadhan melatih dan menjadi Tim Talent Scouting EPA Sriwijaya FC di Lapangan Panahan JSC Palembang, Kamis (15/5/20205) sore. Ia menyayangkan jangan sampai lantaran belum tuntasnya hal ini menjadi sandungan tim Sriwijaya FC untuk bisa tampil kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26 nanti.   

Mantan pemain serba bisa ini lama memperkuat PSMS Medan dan Sriwijaya FC ketika kedua tim tersebut masih berkiprah di kompetisi tertinggi sepakbola tanah air, saat masih di kasta Liga 1.

Mahyadi merupakan mantan pesepakbola yang biasa beroperasi di sektor gelandang kiri, gelandang bertahan dan bek kiri.

Putra pasangan Mahadun Panggabean dan Dewana Silitonga ini merupakan jebolan tim sepakbola lokal Persepsi Sibolga dan PSTT Tapanuli yang dibelanya dari level junior hingga senior.

Ketika ada turnamen di Sibolga namanya Turnamen ASAL Cup diikuti kurang lebih ada enam tim besar. Antara lain PSMS, PSDS Deli Serdang, PSPS Pekanbaru, PS Tapanuli, waktu turnamen itu Mahyadi terpilih sebagai pemain terbaik. 

Pada tahun 2002, Mahyadi kemudian Hijrah ke Kota Medan dengan memperkuat PSMS Medan yang saat itu sedang dalam performa terbaiknya di kasta tertinggi sepakbola tanah air.

Mahyadi berhasil membawa PSMS Medan sebagai tim papan atas Liga Indonesia musim 2004 hingga 2007.

Bersama Ayam Kinantan, pemilik tinggi badan 175 cm tersebut berhasil menampilkan permainan taktis dan memukau di lini tengah dan belakang.

Mahyadi dikaruniai empat anak buah kasih pernikahannya dengan Masayu Fahdalea, wanita asli wong Pasar Kuto Palembang yang dinikahinya 2008 saat masih membela PSMS Medan.

Mahyadi yang mengidolakan mantan striker terbaik Timnas Kurniawan Dwi Yulianto menjelaskan jika dirinya keluar itu bukan cari pengalaman juga, tapi karena situasi di lingkungan manajemen tidak memungkinkan untuk tetap di sana. 

Performa serta gaya bermainnya yang serba bisa membuat Mahyadi kemudian dipanggil Pelatih Kepala Timnas Indonesia, Ivan Kolev untuk skuad mengarungi Piala Asia 2007.

Lama memperkuat tim daerah asalnya, Mahyadi juga pernah memperkuat Persik Kediri pada tahun 2008 hingga 2010.

Selepas dari situ Mahyadi Panggabean memutuskan ke Persik Kediri, devisi utama.  

Di Persik Kediri, Mahyadi bergabung dengan Cristian Gonzalez, Ronald Fagundez dan sejumlah pemain bintang lainnya yang berhasil finish di empat besar.

Pada tahun 2010, dirinya memutuskan untuk kembali Sumatera menerima pinangan Sriwijaya FC hingga tahun 2013. Waktu itu pelatihnya pergantian dari Pak Rahmad Darmawan ke Ivan Kolev. 

Dirinya berhasil mempersembahkan gelar Piala Indonesia ke-3 untuk Laskar Wong Kito pada awal bergabungnya yakni pada 2010 lalu. 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved