Berita Banyuasin
Kisah Pengabdian Guru Senior di Pelosok Banyuasin, Dari Jalan Berlumpur hingga Ketemu Binatang Buas
Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei menjadi momen refleksi bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei menjadi momen refleksi bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Di balik gegap gempita perayaan, tersimpan kisah-kisah pengabdian tulus dari para pendidik di berbagai pelosok negeri.
Salah satunya adalah Damiati, S.Pd., seorang guru senior di SDN Air Gading, Banyuasin, yang telah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun, menyaksikan langsung evolusi dunia pendidikan dari masa serba kekurangan hingga era digital yang serba canggih.
Wanita kelahiran Madiun, 15 Mei 1965 ini, memulai karirnya sebagai seorang guru pada 1 April 1988 di SDN Air Gading.
Sebagai pendatang di Desa Tirto Raharjo yang kala itu masih didominasi hutan belantara dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan, Damiati harus menghadapi tantangan berat untuk mencapai sekolah. Jalan setapak berlumpur saat hujan, serta ancaman bertemu binatang buas seperti babi, ular, bahkan gajah, menjadi bagian dari kesehariannya.
"Saat itu, pergi mengajar menggunakan sepeda ontel ke sekolah. Jarak tempuh dari rumah ke sekolah sejauh 3 kilometer. Bila hujan pasti banjir dan jalan licin, pastinya harus waspada dengan binatang buas," kenang Damiati pada Jumat (2/5/2025).
Setidaknya, satu jam perjalanan harus ditempuh Damiati untuk sampai ke sekolah. Tak jarang, ia terjatuh dari sepeda bersama anak pertamanya akibat jalan yang licin.
Akses jalan darat yang belum sempurna memaksa warga memanfaatkan sungai sebagai jalur utama transportasi menggunakan perahu getek atau speedboat.
Namun, keterbatasan infrastruktur tak menyurutkan semangat Damiati untuk mencerdaskan anak bangsa.
"Senangnya saya, meski dalam kondisi yang serba kurang dari perkotaan, saya bisa memberikan tenaga saya menjadi seorang pendidik yang akan memberikan ilmu pengetahuan. Karena bisa memberantas kebodohan dari sisa penjajahan di daerah yang sangat miskin ilmu, miskin harta ketika waktu itu," ungkapnya dengan penuh haru.
Damiati telah mengajar melewati berbagai era, mulai dari penggunaan kapur tulis dan spidol hingga era digital saat ini. Ia menyaksikan sendiri bagaimana dulu banyak murid baru bisa mengenyam pendidikan di usia yang relatif terlambat, bahkan di atas 8 atau 9 tahun.
Meskipun serba kekurangan, Damiati mengakui bahwa niat belajar anak-anak pada masa itu sangatlah tinggi, didukung oleh kerajinan mereka dalam membaca.
"Masa itu, buku dan alat peraga seadanya. Tetapi, dengan buku dan alat seadanya banyak murid saya yang sukses. Ada yang menjadi pegawai pajak, kepala desa, menjadi guru, menjadi bidan, dan profesi lainnya. Itulah kebanggaan saya menjadi seorang guru," ceritanya dengan mata berbinar.
Namun, seiring dengan kemajuan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi digital, Damiati merasakan adanya perubahan signifikan dalam minat baca dan belajar murid-murid di akhir masa pengabdiannya.
"Saya pensiun tinggal menghitung hari. Pada 15 Mei 2025 ini, saya pensiun dan menyelesaikan tugas saya sebagai tenaga pendidik. Namun, saya menyoroti, saat ini minat baca, minat belajar para siswa sangat rendah. Kemungkinan disebabkan karena pengaruh media sosial, permainan game yang luar biasa menggempur saat ini, sehingga membuat minat belajar siswa-siswi sekarang sangat rendah dibandingkan dahulu," ujarnya dengan nada prihatin.
Oknum ASN di Banyuasin Duplikat Jempol Pakai Silikon, Curangi Absen Fingerprint, Bupati Minta Pecat! |
![]() |
---|
Diduga Terhalang dan Tak Bisa Melintas, Sejumlah Oknum Sopir Rusak Portal Jembatan Tanah Kering |
![]() |
---|
Target Fungsional Maret 2026, Pemkab Banyuasin Genjot Penyelesaian Tol KapalBetung |
![]() |
---|
Heboh Warga Banyuasin Temukan Beras Kemasan Diduga Dioplas Bahan Sintetis, Kenyal Seperti Plastik |
![]() |
---|
Dua Truk & Satu Pikap Terlibat Lakalantas, Waspada Jalintim Palembang-Betung Bakal Terjadi Kemacetan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.