Dokter PPDS Unsri Dianiaya

IDI Kecam Kasus Dokter PPDS Diduga Dianiaya Konsulen di RSMH Palembang, Harus Diusut Sampai Tuntas

 Kasus kekerasan diduga dialami peserta Dokter PPDS Unsri yang dilakukan oleh oknum Konsulen

|
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria
Handout
LOGO IDI- Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI). IDI Sumsel mengecam kasus kekerasan diduga dialami peserta Dokter PPDS Unsri yang dilakukan oleh oknum Konsulen di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin atau RSMH Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Kasus kekerasan diduga dialami peserta Dokter PPDS Unsri yang dilakukan oleh oknum Konsulen di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin atau RSMH Palembang. 

Menanggapi adanya hal tersebut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dr Hj Abla Ghanie Sp. THT-KL (K) mengatakan, kekerasan pada PPDS Unsri di RSMH Palembang harus diusut oleh pihak RS bersama-sama Fakultas Kedokteran Unsri

"Saya kira saat ini masih dalam tahap investigasi. Keduanya adalah anggota IDI, mudah mudahan RSMH, dan FK Unsri mendapatkan jalan yang terbaik untuk keduanya," kata Dokter Abla saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2025). 

Menurutnya, IDI membina anggotanya untuk bekerja sesuai kompetensi dengan menjunjung tinggi Etika kedokteran. Sesuai dengan yang dilapazkan pada sumpah Dokter.

Masih kata Dokter Abla, pembinaan dan pengawasan dokter sejak UU 17 /2023 sudah di Kemenkes. Pemberian rekomendasi dokter tidak ada lagi di IDI. Namun IDI tetap memberikan pembelaan pada anggota.

"IDI siap menjadi media dalam menyelesaikan masalah tersebut, karena peristiwa tersebut masih dalam ranah pendidikan PPDS," katanya. 

Sementara itu Ketua IDI Palembang Dr. dr Yuli Kurniawati SpDVE menambahkan, IDI sangat mengecam keras tindakan seperti ini, apalagi hal ini terjadi dalam dunia pendidikan kedokteran. 

"Setiap dokter harus menjalankan etika profesi dan menjaga kesejawatan antar dokter, meskipun posisinya dalam hal adalah konsulen pendidik dan mahasiswa PPDS," katanya. 

Menurutnya, semuanya harus dikaji bersama antara institusi RSMH sebagai rumah sakit pendidikan dan FK Unsri sebagai institusi pendidikan. 

"Kami menolak keras tindakan perudungan ataupun bulying dalam bentuk apapun, baik pada masa pendidikan maupun dalam lingkungan kerja," katanya.

Viral di Medsos

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial dugaan kasus kekerasan yang dialami seorang peserta PPDS anestesi Universitas Sriwijaya. Disebutkan  kalau yang melakukan kekerasan itu adalah konsulennya.

Isu kekerasan tersebut diposting oleh akun Instagram @ppdsgramm yang memperlihatkan pesan dari seseorang memberitahu tentang peristiwa tersebut.

Pesan DM Instagram yang diposting itu menyebutkan kalau korban sampai dirawat di IGD karena area testisnya mengalami hematom (pendarahan), dan hal tersebut sudah dikonfirmasi dengan USG testis.

Belum diketahui identitas korban dan oknum yang melakukan kekerasan tersebut, tetapi disebutkan kalau korban adalah dokter PPDS Unsri.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved