Berita Palembang

Sultan Iskandar Palembang Laporkan Dugaan Ujaran Kebencian, Bantah Terlibat Pengeroyokan

Polemik mencuat terkait laporan dugaan pengeroyokan yang menyeret nama Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.

|
Editor: Yandi Triansyah
Istimewa
BANTAH LAKUKAN PENGEROYOKAN - Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dengan tegas membantah keterlibatannya maupun pihak Kesultanan Palembang Darussalam dalam aksi pengeroyokan yang dituduhkan. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Polemik mencuat terkait laporan dugaan pengeroyokan yang menyeret nama Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.

Menanggapi laporan yang dilayangkan Edwin Syarif ke Polrestabes Palembang, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin angkat bicara pada Senin (21/4/2025) sore.

Melalui konfirmasi Sripoku.com, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dengan tegas membantah keterlibatannya maupun pihak Kesultanan Palembang Darussalam dalam aksi pengeroyokan yang dituduhkan.

Sebaliknya, pihak kesultanan justru telah melaporkan balik Edwin Syarif ke Polrestabes Palembang pada Minggu (20/4/2025) atas dugaan ujaran kebencian dan penghinaan berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

"Jadi, kami membuat laporan tentang penghinaan, karena ini murni ada unsur ujaran kebencian yang sudah dilakukan sejak tahun 2022 lalu," ungkap Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin melalui sambungan telepon selulernya.

Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menjelaskan bahwa pihaknya baru mengetahui adanya unggahan yang dianggap menghina tersebut pada Jumat malam, 18 April 2025.

Informasi ini diterima melalui pesan singkat WhatsApp dari seorang kerabat. Setelah diperiksa, unggahan di akun TikTok itu ternyata juga diteruskan oleh terduga terlapor, Edwin Syarif, kepada berbagai kerajaan di luar negeri.

"Selama ini kita baru mengetahui pada Jumat 18 April 2025 malam. Sempat dihapus namun diposting lagi. Jadi, kita laporkan ke Polsek Kemuning, setelah diproses ternyata bukan ranahnya, sehingga diantarkan ke Polrestabes Palembang," jelasnya.

Lebih lanjut, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal di Polsek Kemuning, Edwin Syarif mengaku bekerja di kantor notaris.

Pihaknya juga mengklaim memiliki bukti berupa video rekaman terkait dugaan ujaran kebencian tersebut.

"Kita ada bukti video rekaman yang bersangkutan. Jadi yang saya inginkan siapa aktor di balik ini. Sekali lagi ini murni ada unsur kebencian," tegasnya.

Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin kembali menegaskan bahwa tuduhan pengeroyokan terhadap dirinya adalah tidak benar.

Ia menjelaskan bahwa dirinya baru membuat akun TikTok pada bulan Ramadan tahun 2025, namun terduga pelaku kembali mengunggah ujaran kebencian, bahkan menandai akun-akun kerajaan di luar negeri.

Sultan juga mengaku tidak mengenal Edwin Syarif secara pribadi. Meskipun demikian, terlapor sempat mengaku sebagai keluarga kesultanan, namun kemudian mengatakan baru pertama kali datang ke kediaman Sultan.

Menyikapi situasi ini, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengimbau kepada seluruh pengguna media sosial untuk lebih bijak dalam menggunakan jari jemari mereka.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved