Berita Palembang

MBG di Palembang Berjalan Mulus, Sistem Pembayaran Reimburse Jadi Kunci

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), inisiasi presiden Prabowo Subianto, dilaporkan berjalan lancar

Penulis: Hartati | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM /Hartati
DAPUR MBG - Dapur mitra MBG di kecamatan Ilir Timur III miliki Susi, Jumat (18/4/2025). dia mengaku tidak ada kendala pembayaran penyediaan menu MBG selama ini karena pembayaran lancar. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), inisiasi presiden Prabowo Subianto, dilaporkan berjalan lancar di Kota Palembang sejak pertama kali diluncurkan pada 6 Januari lalu.

Berbeda dengan kabar kurang sedap yang menimpa program serupa di Kalibata, Jakarta, yang terhenti akibat masalah pembayaran, pelaksanaan MBG di Palembang justru menunjukkan tren positif dan tanpa kendala berarti.

Sulaiha Susi, perwakilan Mitra Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ilir Timur III Palembang, mengungkapkan bahwa kelancaran program MBG di Palembang ditopang oleh sistem pembayaran reimburse atau penggantian biaya yang diterapkan sejak awal.

"Pakai dana mitra dulu bayar penyediaan menunya, kemudian baru dibayar per dua minggu sekali langsung cair dari pemerintah dan semua tunggakan sudah dilunasi pemerintah," jelas Susi pada Jumat (18/4/2025).

Susi, yang baru terlibat dalam penyediaan menu MBG sejak 17 Februari, menambahkan bahwa ke depan, mekanisme pembayaran akan semakin mempermudah para mitra.

Rencananya, pembayaran kepada mitra tidak lagi menggunakan dana talangan, melainkan akan dibayar di awal mulai akhir April mendatang.

Kebijakan ini tentu menjadi angin segar bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berperan sebagai penyedia dapur dalam program MBG di Palembang.

"Setelah lebaran ini tidak ada lagi penagihan dari dapur ke BGN soal dana MBG dan dana MBG sebelum lebaran juga semuanya sudah selesai dibayar," kata Susi, menegaskan tidak adanya masalah keterlambatan pembayaran di Palembang.

Menanggapi kasus terhentinya dapur MBG di Kalibata akibat masalah pembayaran, Susi menduga hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang baik antara mitra dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Indonesia (SPPI) setempat.

Ia menekankan bahwa kelancaran pembayaran dari BGN sangat bergantung pada kerjasama yang baik dalam proses penagihan dan tidak adanya kesalahan administrasi dari pihak SPPI.

"Jadi, pembayaran akan lancar dari BGN, asalkan kita bekerjasama dari bagian SPPI untuk memberi tagihan ke BGN dengan cepat dan tidak ada kesalahan administrasi," katanya.

Susi juga menjelaskan bahwa dana operasional MBG langsung masuk ke rekening mitra tanpa adanya perantara.

Hal ini dikarenakan adanya komitmen dan pemahaman yang jelas mengenai konsekuensi masing-masing pihak, serta adanya kontrak pelaksanaan MBG selama satu tahun antara mitra dan BGN sejak awal program digulirkan.

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved