Kunci Jawaban

Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 10, Mengapresiasi Peradaban Pada Masa Syafawi dan India Mughal

Pembahasan yang dirangkum dari Bab 10 berupa materi tentang Mengapresiasi Peradaban Pada Masa Syafawi dan India Mughal.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
freepik.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 10, Mengapresiasi Peradaban Pada Masa Syafawi dan India Mughal 

SRIPOKU.COM - Inilah rangkuman materi PAI yang dapat dipelajari kelas 9 SMP selengkapnya.

Di bawah ini teradpat materi pelajaran dari Kurikulum Merdeka yang ditulis secara ringkas agar mudah dipahami dengan baik.

Pembahasan yang dirangkum dari Bab 10 berupa materi tentang Mengapresiasi Peradaban Pada Masa Syafawi dan India Mughal.

Berikut ini rangkuman materi PAI selengkapnya yang dibagikan melalui YouTube Portal Edukasi.

Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 7 SMP Bab 9 Kurikulum Merdeka, Rukhsah - Kemudahan Beribadah dari Allah

Daulah Syafawi menganut ajaran Syi'ah, yang kemudian melahirkan negara Iran di Timur Tengah.
Secara garis besar kita bisa bagi menjadi 4 masa untuk Daulah Syafawi di Persia, yakni:

• Masa Awal Berdiri Daulah Syafawi di Persia
• Masa Kemajuan Daulah Syafawi di Persia
• Masa Kemunduran Daulah Syafawi di Persia
• Masa Kehancuran Daulah Syafawi di Persia

Masa Awal Berdiri Daulah Syafawi di Persia (1502-1587)

Daulah Syafawi awalnya merupakan gerakan tarekat Syafawi yang didirikan Syafi Al-Din di Ardabil Azerbaijan, bertujuan untuk membersihkan ajaran Islam dari kemungkaran dan kebidahan (bid'ah).

Namun, lambat laun gerakan ini semakin besar dan mulai terjun ke dalam urusan politik.

Ada empat Raja yang memerintah pada masa awal berdirinya Daulah Syafawi, yakni:
• Raja pertama sekaligus pendiri yaitu Abu Al-Muzafar Ismail bin Haydar as-Syafawi/Ismail I pada tahun 1502-1524.
• Raja kedua yaitu Tahmasap bin Shah Ismail al-sayafawi al-Husayni al-Musavi/Tahmasp I pada tahun 1525-1576.
• Raja ketiga yaitu Ismail Mirza/Ismail II pada tahun 1576-1577.
• Raja keempat yaitu Mohammad Khodabandeh/Muhammad I pada tahun 1577-1587.

Masa Kemajuan Daulah Syafawi di Persia (1587-1629)

Kemajuan Daulah Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan raja kelima Daulah Syafawi, yaitu Abbas bin Mohammad/Abbas I pada tahun 1587-1629.

Berikut ini adalah beberapa kemajuan yang diperoleh oleh beliau:
• Daerah kekuasaan Daulah Syafawi terbentang dari Sungai Tiggris hingga Sungai Indus.
• Kemajuan dalam politik, ekonomi, sosial maupun keagamaan, dengan membentuk pasukan Ghulam hingga berhasil menciptakan keamanan Daulah Syafawi.
• Terjalin persahabatan dan diplomasi dengan Daulah Turki Usmani, Daulah Mughal di India, bangsa Cremia dan Rusia.
• Dibangunnya Bandar Abbas yang menjadi jalur perdagangan dunia.
• Diterapkannya sistem toleransi antar umat beragama.
• Berhasil membangun peradaban Islam yang banyak menimbulkan kekaguman dunia, seperti bangunan-bangunan megah di kota Isfahan yang dijuluki Nisf-e-Jahan (kota separuh Dunia) yang kini diakui UNESCO sebagai warisan dunia.
• Berkembangnya kesenian antara lain seni lukis, seni sastra, seni arsitek serta seni kerajinan.

Masa Kemunduran Daulah Syafawi di Persia (1529-1532)

Masa kemunduran Daulah Syafawi di Persia terjadi pada saat raja keenam memimpin yaitu Safi Mirza/ Safi pada tahun 1629-1642.
Safi Mirza dikenal sebagai raja yang kejam, setelahnya Daulah Syafawi semakin mengalami kemunduran, berikut ini adalah nama-nama lengkap raja yang memimpin pada masa kemunduran ini:
• Safi Mirza/Safi (1629-1642)
• Soltan Mohammad Mirza/Abbas II (1642-1666)
• Suleiman I (1666-1694)
• Sultan Husein (1694-1722)
• Tahmasp !! (1729-1732)

Kalau kalian perhatikan disana ada kekosongan kekuasaan sekitar 7 tahun lamanya, itu dikarenakan pada tahun 1722-1729, Daulah Hotak menguasai Daulah Syafawi dan Iran.
Tahmasp II berhasil merebut kekuasaan dari Shah Ashraf Hotak, namun pada tahun 1732, ia dikepung dan melarikan diri ke Tabriz.

Kalau kita simpulkan, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab kemunduran Daulah Syafawi:

• Dominasi kalangan tertentu dalam pemerintahan.
• Disintegrasi bangsa yang disebabkan ketidakcocokan antar pemimpin.
• Terjadinya konflik dengan Turki Usmani.
• Munculnya pemimpin yang kurang kompeten dan juga amoral.
• Pasukan militer yang tidak terlatih dan tidak memiliki semangat perang.

Keteladanan yang Bisa Diterapkan dari Sejarah Daulah Syafawi di Persia

Berikut beberapa semangat gigih berjuang sejarah Daulah Syafawi yang bisa dijadikan pembelajaran bagi kita semua:

• Dalam bidang politik yang mampu mengatasi berbagai masalah di dalam negeri.
• Dalam bidang ekonomi ditandai dengan perkembangan perekonomian negara yang stabil.
• Dalam bidang keagamaan yang menerapkan sistem toleransi antar umat beragama.
• Dalam bidang Ilmu Pengetahuan sehingga dikenal sebagai negara penghasil ilmuwan dan cendekiawan ulung.
• Dalam bidang Pembangunan Fisik, yang berhasil menjadikan Isfahan sebagai ibukota kerajaan yang indah.
• Dalam bidang seni dan budaya seperti seni lukis, seni arsitektur, seni sastra, seni kerajinan, seni arsitektur.

Sejarah Peradaban Islam masa Daulah Mughal di India

Dahulu kala di India ada Daulah Mughal yang pernah berjaya sebagai peradaban Islam disana.
Music Powered by Science
Learn more
All
Lessons
For you
Sponsored
brain.fm
Kita bisa membagi menjadi empat masa untuk materi ini:
• Masa Awal Berdiri Daulah Mughal di India (1526-1556)
• Masa Kemajuan Daulah Mughal di India (1556-1712)
• Masa Kemerosotan Daulah Mughal di India (1712-1837 M)
• Masa Kehancuran Daulah Mughal di India (1837-1857 M)

Masa Awal Berdiri Daulah Mughal di India (1526-1556)

Ada dua raja yang memerintah pada masa awal berdiri Daulah Mughal di India, yaitu:

• Zahirudin Muhammad Babur pada tahun 1526-1539.
• Nashirudin Humayun pada tahun 1530-1556.
Zahirudin Muhammad Babur, selama masa kepimpinan melakukan beberapa kali misi perluasan wilayah sampai ke Samarkhand, Kabul, Afghanistan, dan India.
Sultan Babur fokus pada penataan negara untuk membangun pemerintahannya.
Beliau wafat pada tahun 1539 dan digantikan oleh Nashirudin Humayun.

Nashirudin Humayun dikenal sebagai raja yang sangat pemaaf.
Beliau mengatur ulang tatakelola kepemerintahan, dengan membagi kantor layanan masyarakat menjadi beberapa departemen.
Pada masa beliau pernah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Bahadur Syah (penguasa Gujarat) dan Sher Khan namun berhasil direbut kembali oleh beliau pada tahun 1555.
Beliau wafat setahun kemudian pada tahun 1556

Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 9 BAB 1 Kurikulum Merdeka, Meraih Kesuksesan dengan Semangat Mencari Ilmu

Masa Kemajuan Daulah Mughal di India (1556-1712)

Masa kemajuan Daulah Mughal dimulai pada raja ketiga yaitu Jalaludin Muhammad Akbar.
Beliau membawa Mughal sebagai kerajaan besar yang mengalami banyak kemajuan, seperti dalam bidang militer, pendidikan, politik, seni, budaya, sosial, dan keagamaan.

Setelah beliau wafat pada tahun 1605, kemudian digantikan oleh Nuruddin Muhammad Jahangir Pasha Ghazi sebagai raja keempat.

Sultan Jahangir memerintah dengan didukung kekuatan militer yang besar sehingga tidak banyak pemberontakan yang muncul.

Beliau wafat pada 1628 yang kemudian terjadi perebutan kekuasaan oleh kedua anaknya yang bernama Syah Jihan dan Shahriar, sampai akhirnya tahta itu pun dipegang Syah Jihan.

Shah-Jahan-e-Azam merupakan seorang pemimpin terpelajar dan berjiwa intelektual.
Pada Masa ini terjadi gangguan sistem perpolitikan dan mengganggu toleransi beragama di India, dengan penculikan anak-anak.
Pada 1657 M, Syah Jihan meninggal dan kekuasaannya diambil alih oleh anaknya bernama Aurangzeb.
Sultan Aurangzeb Alamgir merupakan pemimpin yang sederhana, memegang teguh ajaran Islam jugs hafal Al-Qur'an.
Beliau berhasil memperluas wilayah pemerintahannya hingga luas negaranya melebihi masa Sultan Akbar.

Namun sayang pada masa ini terjadi perang saudara yang saling memperebutkan kekuasaan, bahkan beliau pernah bberapa kali akan dijatuhkan oleh putranya sendiri yaitu Bahadur Shah, namun upaya ini berhasil digagalkan.
Walaupun pada akhirnya Bahadur Syah tetap memimpin setelah terjadi pertempuran Jajau dengan saudaranya yang bernama Muhammad Azam Syah.

Pada masa ini Mughal sudah mulai mengalami kekisruhan politik akibat perebutan kekuasaan, sehingga banyak kekisruhan politik akibat perebutan kekuasaan, sehingga banyak daerah kekuasaan Mughal yang menyatakan merdeka.
Pada titik ini lah awal mula kemerosotan Daulah Mughal di India.

Masa Kemerosotan Daulah Mughal di India (1712-1837 M)

brain.fm
Seperti yang kita telah bahas sebelumnya, semenjak kepimpinan Bahadur Syah terjadi kemerosotan dan banyak perebutan kekuasaan.
Meski begitu tetap ada beberapa raja yang memimpin sampai sebelum jatuh, yaitu:
• Jahandar Shah (memerintah tahun 1712-1713 M)
• Muhammad Fakhrukhsiyar (memerintah tahun (1713-1719 M)
• Rafi ud-Darajat (memerintah sekitar 4 bulan di tahun 1719 M)
• Shah Jahan II (memerintah sekitar 3 bulan di tahun 1719 M)
• Muhammad Syah/Roshan Akhtar (memerintah tahun 1719-1748 M)
• Ahmad Syah Bahadur (memerintah tahun 1748-1754 M)
• Azizudin/Alamgir II (memerintah tahun 1754-1759 M)
• Muhi ul milat/Shah Jahan III (memerintah tahun 1759-1760 M)
• Ali Ghauhar/Shah Alam II (memerintah tahun 1760-1806 M)
• Mirza Akbar/Akbar Shah II (memerintah tahun 1806-1837 M)

Masa Kehancuran Daulah Mughal di India (1837-1857 M)

Mirza Abu Zafar Sirajudin Muhammad Bahadur Shah Zafar yang bergelar Bahadur Syah II, merupakan penerus terakhir Mughal.
Pada periode ini Daulah Mughal mengalami kehancuran.
Pada 1857 M beliau diasingkan ke Burma oleh Inggris karena tidak menyepakati konsensus yang dibuat pemegang kekuasaan sebelumnya (Farrukh Siyar) dengan pihak Inggris yang memang ingin menguasai tanah India.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Daulah Mughal di India dan penguasaan Inggris di India semakin terbuka lebar.

Keteladanan yang Bisa Diterapkan dari Sejarah Daulah Mughal India

Ada beberapa semangat dan kegigihan berjuang yang dimiliki bangsa Mughal yang bisa dijadikan pembelajaran bagi kita semua, antaralain:
• Kegigihan Daulah Mughal dalam menguasai India yang luas
• Kegigihan Daulah Mughal dalam penataan pemerintahan yang menggunakan konsep militer
• Kegigihan Daulah Mughal dalam menerapkan kebijakan yang bersifat universal, yakni setiap warga negara diberikan hak yang sama, tidak dibedakan dari segi agama, suku, ras, atau golongan tertentu.
• Kegigihan Daulah Mughal dalam bidang ekonomi dengan memberikan perlindungan kepada kaum petani atas kepemilikan tanah dan hak waris tanahnya sehingga mampu menekspor ke luar negeri.
• Kegigihan Daulah Mughal dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berhasil membangun beberapa madrasah, masjid dan perpustakaan, sehingga banyak para pencari ilmu datang ke Mughal.
• Kegigihan Daulah Mughal dan upaya menghargai seni bidang arsitektur dibuktikan dengan beberapa peninggalan berupa bangunan megah, seperti Benteng Merah, Masjid Jami, Taj Mahal, istana di Delhi, di Lahore dan juga di Agra, serta bangunan makam Mumtaz Mahal yang sangat mengagumkan.
Kegigihan Dauian iviugnai iaian menghasilkan dan menghargai seni karya sastra.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

 
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved