Kunci Jawaban

Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 10, Mengapresiasi Peradaban Pada Masa Syafawi dan India Mughal

Pembahasan yang dirangkum dari Bab 10 berupa materi tentang Mengapresiasi Peradaban Pada Masa Syafawi dan India Mughal.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
freepik.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Rangkuman Materi PAI Kelas 9 Bab 10, Mengapresiasi Peradaban Pada Masa Syafawi dan India Mughal 

Beliau wafat pada 1628 yang kemudian terjadi perebutan kekuasaan oleh kedua anaknya yang bernama Syah Jihan dan Shahriar, sampai akhirnya tahta itu pun dipegang Syah Jihan.

Shah-Jahan-e-Azam merupakan seorang pemimpin terpelajar dan berjiwa intelektual.
Pada Masa ini terjadi gangguan sistem perpolitikan dan mengganggu toleransi beragama di India, dengan penculikan anak-anak.
Pada 1657 M, Syah Jihan meninggal dan kekuasaannya diambil alih oleh anaknya bernama Aurangzeb.
Sultan Aurangzeb Alamgir merupakan pemimpin yang sederhana, memegang teguh ajaran Islam jugs hafal Al-Qur'an.
Beliau berhasil memperluas wilayah pemerintahannya hingga luas negaranya melebihi masa Sultan Akbar.

Namun sayang pada masa ini terjadi perang saudara yang saling memperebutkan kekuasaan, bahkan beliau pernah bberapa kali akan dijatuhkan oleh putranya sendiri yaitu Bahadur Shah, namun upaya ini berhasil digagalkan.
Walaupun pada akhirnya Bahadur Syah tetap memimpin setelah terjadi pertempuran Jajau dengan saudaranya yang bernama Muhammad Azam Syah.

Pada masa ini Mughal sudah mulai mengalami kekisruhan politik akibat perebutan kekuasaan, sehingga banyak kekisruhan politik akibat perebutan kekuasaan, sehingga banyak daerah kekuasaan Mughal yang menyatakan merdeka.
Pada titik ini lah awal mula kemerosotan Daulah Mughal di India.

Masa Kemerosotan Daulah Mughal di India (1712-1837 M)

brain.fm
Seperti yang kita telah bahas sebelumnya, semenjak kepimpinan Bahadur Syah terjadi kemerosotan dan banyak perebutan kekuasaan.
Meski begitu tetap ada beberapa raja yang memimpin sampai sebelum jatuh, yaitu:
• Jahandar Shah (memerintah tahun 1712-1713 M)
• Muhammad Fakhrukhsiyar (memerintah tahun (1713-1719 M)
• Rafi ud-Darajat (memerintah sekitar 4 bulan di tahun 1719 M)
• Shah Jahan II (memerintah sekitar 3 bulan di tahun 1719 M)
• Muhammad Syah/Roshan Akhtar (memerintah tahun 1719-1748 M)
• Ahmad Syah Bahadur (memerintah tahun 1748-1754 M)
• Azizudin/Alamgir II (memerintah tahun 1754-1759 M)
• Muhi ul milat/Shah Jahan III (memerintah tahun 1759-1760 M)
• Ali Ghauhar/Shah Alam II (memerintah tahun 1760-1806 M)
• Mirza Akbar/Akbar Shah II (memerintah tahun 1806-1837 M)

Masa Kehancuran Daulah Mughal di India (1837-1857 M)

Mirza Abu Zafar Sirajudin Muhammad Bahadur Shah Zafar yang bergelar Bahadur Syah II, merupakan penerus terakhir Mughal.
Pada periode ini Daulah Mughal mengalami kehancuran.
Pada 1857 M beliau diasingkan ke Burma oleh Inggris karena tidak menyepakati konsensus yang dibuat pemegang kekuasaan sebelumnya (Farrukh Siyar) dengan pihak Inggris yang memang ingin menguasai tanah India.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Daulah Mughal di India dan penguasaan Inggris di India semakin terbuka lebar.

Keteladanan yang Bisa Diterapkan dari Sejarah Daulah Mughal India

Ada beberapa semangat dan kegigihan berjuang yang dimiliki bangsa Mughal yang bisa dijadikan pembelajaran bagi kita semua, antaralain:
• Kegigihan Daulah Mughal dalam menguasai India yang luas
• Kegigihan Daulah Mughal dalam penataan pemerintahan yang menggunakan konsep militer
• Kegigihan Daulah Mughal dalam menerapkan kebijakan yang bersifat universal, yakni setiap warga negara diberikan hak yang sama, tidak dibedakan dari segi agama, suku, ras, atau golongan tertentu.
• Kegigihan Daulah Mughal dalam bidang ekonomi dengan memberikan perlindungan kepada kaum petani atas kepemilikan tanah dan hak waris tanahnya sehingga mampu menekspor ke luar negeri.
• Kegigihan Daulah Mughal dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berhasil membangun beberapa madrasah, masjid dan perpustakaan, sehingga banyak para pencari ilmu datang ke Mughal.
• Kegigihan Daulah Mughal dan upaya menghargai seni bidang arsitektur dibuktikan dengan beberapa peninggalan berupa bangunan megah, seperti Benteng Merah, Masjid Jami, Taj Mahal, istana di Delhi, di Lahore dan juga di Agra, serta bangunan makam Mumtaz Mahal yang sangat mengagumkan.
Kegigihan Dauian iviugnai iaian menghasilkan dan menghargai seni karya sastra.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

 
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved